Sleman, Yogyakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Bima Sakti mengatakan bahwa jersey mendiang Alfin Lestaluhu menjadi motivasi skuadnya saat berlaga dalam Piala AFF U-16 2022.Seragam Alfin yang bernomor punggung 2 itu kerap dibawa skuad Garuda Asia dalam pertandingan-pertandingan turnamen itu, termasuk ketika menghadapi Vietnam pada laga pamungkas Grup A, Sabtu malam tadi.
"'Jersey ini adalah simbol pemain yang memiliki semangat juang tinggi. Pemain yang bekerja keras luar biasa baik dalam latihan maupun pertandingan. Ini menjadi motivasi bagi pemain-pemain saat ini," kata Bima usai pertandingan versus Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Indonesia menundukkan Vietnam 2-1, meski sempat tertinggal satu gol sehingga Garuda Asia melenggang ke semifinal turnamen ini sebagai juara Grup A. Bima pun ingin pemain-pemainnya memiliki sikap seperti Alfin yang tak pernah menyerah dan selalu berani mengambil risiko demi kepentingan tim.
Baca juga: Bima Sakti akui taktiknya sehingga Indonesia kalahkan Vietnam
Pelatih berusia 46 tahun itu mengingat saat Alfin menjadi pemain pertama yang meminta menjadi eksekutor adu penalti melawan Vietnam pada perebutan tempat ketiga Piala AFF U-15 edisi 2019 di Chonburi, Thailand.
"Dia bilang kepada saya, 'Coach saya mau mengambil tendangan penalti pertama'. Saya langsung berpikir anak ini luar biasa. Sayangnya, tendangan Alfin tidak gol. Dia pun mendatangi saya lagi, 'Coach, saya minta maaf'. Saya bilang, 'Tidak, kamu hebat'. Pada akhirnya kami memenangi adu penalti itu," kenang Bima.
Baca juga: Australia juara AFF U-18 Putri 2022
Alfin Farhan Lestaluhu adalah bek kanan timnas U-16 Indonesia pada 2019 yang saat itu juga oleh Bima Sakti. Pesepak bola asal Tulehu di Maluku itu turut membawa Indonesia mencapai peringkat ketiga Piala AFF U-15 2019 dan lolos Piala Asia U-17 2020 dengan menjadi peringkat kedua Grup G fase kualifikasi.
Usia Alfin tidak panjang karena meninggal dunia di Jakarta pada 31 Oktober 2019 karena sakit "enchepalitis" yang menyerang otak. Dia sempat dirawat di Ambon sebelum diterbangkan ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"'Jersey ini adalah simbol pemain yang memiliki semangat juang tinggi. Pemain yang bekerja keras luar biasa baik dalam latihan maupun pertandingan. Ini menjadi motivasi bagi pemain-pemain saat ini," kata Bima usai pertandingan versus Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Indonesia menundukkan Vietnam 2-1, meski sempat tertinggal satu gol sehingga Garuda Asia melenggang ke semifinal turnamen ini sebagai juara Grup A. Bima pun ingin pemain-pemainnya memiliki sikap seperti Alfin yang tak pernah menyerah dan selalu berani mengambil risiko demi kepentingan tim.
Baca juga: Bima Sakti akui taktiknya sehingga Indonesia kalahkan Vietnam
Pelatih berusia 46 tahun itu mengingat saat Alfin menjadi pemain pertama yang meminta menjadi eksekutor adu penalti melawan Vietnam pada perebutan tempat ketiga Piala AFF U-15 edisi 2019 di Chonburi, Thailand.
"Dia bilang kepada saya, 'Coach saya mau mengambil tendangan penalti pertama'. Saya langsung berpikir anak ini luar biasa. Sayangnya, tendangan Alfin tidak gol. Dia pun mendatangi saya lagi, 'Coach, saya minta maaf'. Saya bilang, 'Tidak, kamu hebat'. Pada akhirnya kami memenangi adu penalti itu," kenang Bima.
Baca juga: Australia juara AFF U-18 Putri 2022
Alfin Farhan Lestaluhu adalah bek kanan timnas U-16 Indonesia pada 2019 yang saat itu juga oleh Bima Sakti. Pesepak bola asal Tulehu di Maluku itu turut membawa Indonesia mencapai peringkat ketiga Piala AFF U-15 2019 dan lolos Piala Asia U-17 2020 dengan menjadi peringkat kedua Grup G fase kualifikasi.
Usia Alfin tidak panjang karena meninggal dunia di Jakarta pada 31 Oktober 2019 karena sakit "enchepalitis" yang menyerang otak. Dia sempat dirawat di Ambon sebelum diterbangkan ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.