Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan SD model di daerah itu segera memiliki gedung sendiri yang lebih representatif untuk kegiatan belajar-mengajar.
"Gedung Universitas Terbuka (UT) kini sudah diserahkan ke kita dan gedung itu akan kita jadikan gedung SD model," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Minggu.
SD model atau dulunya terkenal dengan SD internasional saat ini melaksanakan aktivitas belajar mengajar di SMPN 14 Seganteng sejak sekitar tahun 2015-2016, karena gedung yang ditempati saat itu bermasalah.
Menurut Wali Kota, gedung bekas UT yang akan ditempati SD model saat ini sudah menjadi aset milik Pemerintah Kota Mataram. Pasalnya, dulu UT membangun gedung di atas lahan milik Pemerintah Kota Mataram dengan luas lahan sekitar 45 are dalam batas waktu tertentu sesuai perjanjian.
Sekarang waktu penggunaan lahan sudah habis sehingga Gedung UT diserahkan ke Pemerintah Kota Mataram, sedangkan mebel dan lainnya akan disumbangkan ke sejumlah yayasan.
"Dengan demikian untuk menyiapkan Gedung UT menjadi SD model, kita tinggal menyediakan mebelnya. Untuk masalah ini saya sudah minta Asisten II menanganinya," katanya.
Wali Kota mengakui, kondisi dan proses belajar mengajar siswa SD model di SMPN 14 Seganteng cukup memprihatinkan, bahkan kendati jumlah rombongan belajar (rombel) terbatas anak-anak tetap tidak nyaman untuk belajar mengajar.
"Harapannya setelah SD model menempati gedung bekas UT, anak-anak bisa belajar lebih nyaman dan sekolah bisa menerima siswa lagi dengan menambah jumlah rombel," ujarnya.
SD model atau SD internasional ini banyak diminati masyarakat kalangan kelas menengah ke atas, karena memiliki berbagai keunggulan dan kualitas dalam berbagai bidang prestasi pendidikan.
"Gedung Universitas Terbuka (UT) kini sudah diserahkan ke kita dan gedung itu akan kita jadikan gedung SD model," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Minggu.
SD model atau dulunya terkenal dengan SD internasional saat ini melaksanakan aktivitas belajar mengajar di SMPN 14 Seganteng sejak sekitar tahun 2015-2016, karena gedung yang ditempati saat itu bermasalah.
Menurut Wali Kota, gedung bekas UT yang akan ditempati SD model saat ini sudah menjadi aset milik Pemerintah Kota Mataram. Pasalnya, dulu UT membangun gedung di atas lahan milik Pemerintah Kota Mataram dengan luas lahan sekitar 45 are dalam batas waktu tertentu sesuai perjanjian.
Sekarang waktu penggunaan lahan sudah habis sehingga Gedung UT diserahkan ke Pemerintah Kota Mataram, sedangkan mebel dan lainnya akan disumbangkan ke sejumlah yayasan.
"Dengan demikian untuk menyiapkan Gedung UT menjadi SD model, kita tinggal menyediakan mebelnya. Untuk masalah ini saya sudah minta Asisten II menanganinya," katanya.
Wali Kota mengakui, kondisi dan proses belajar mengajar siswa SD model di SMPN 14 Seganteng cukup memprihatinkan, bahkan kendati jumlah rombongan belajar (rombel) terbatas anak-anak tetap tidak nyaman untuk belajar mengajar.
"Harapannya setelah SD model menempati gedung bekas UT, anak-anak bisa belajar lebih nyaman dan sekolah bisa menerima siswa lagi dengan menambah jumlah rombel," ujarnya.
SD model atau SD internasional ini banyak diminati masyarakat kalangan kelas menengah ke atas, karena memiliki berbagai keunggulan dan kualitas dalam berbagai bidang prestasi pendidikan.