Mataram (ANTARA) - Teh kelor Moringa Kidom yang diproduksi CV Tri Utami Jaya milik Nasrin H Muhtar di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih menjadi salah satu penyedia suvenir resmi bagi para anggota delegasi G20 di Bali pada Nopember 2022.
Pemilik CV Tri Utami Jaya, Nasrin H Muhtar mengaku bersyukur teh kelor Kidom menjadi salah satu dari 20 UKM yang terpilih menjadi salah satu penyedia suvenir resmi bagi para anggota delegasi G20.
"Alhamdulillah, teh kelor Kidom menjadi salah satu dari 20 UKM yang dimaksud," ujarnya di Mataram, Senin.
Ia mengatakan ada lima produk CV Tri Utami Jaya yang udah lolos kurasi dan tinggal menunggu pemesanan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM). Di antara produk itu seperti teh kelor, kopi kelor, minuman yang terbuat dari daun kelor.
"Ada lima item yang udah lolos kurasi tinggal menunggu Pemesanan dari kementerian saja," ujarnya.
Nasrin mengutarakan setiap bulan kapasitas produksi yang dihasilkan dari pabrik yang dimilikinya mencapai 30 ribu sampai 40 ribu per bulan.
Untuk pangsa pasar, produknya sudah di ekspor ke sejumlah negara mulai dari Singapura, Jepang, Belanda, Spanyol, Swedia dan Turki.
"Kami juga sudah mengirimkan contoh produk ke 30 negara. Yang sudah membeli dengan jumlah terbatas dari Singapura, Jepang, Belanda, Spanyol, Swedia dan Turki," terang Nasrin.
Pria kelahiran Dompu ini berharap ada kesadaran masyarakat untuk terus mengkonsumsi teh Moringa Kidom sebagai minuman kesehatan. Tidak hanya itu, dukungan pemerintah provinsi termasuk pemerintah kabupaten dan kota di NTB untuk menggaungkan bela beli produk lokal di setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
"Kami berharap konsumsi teh Moringa Kidom meningkat karena bagaimanapun ini sebagai kebanggaan hadirnya produk lokal di tengah G20 sebagai bentuk kesuksesan industrialisasi di daerah," katanya.
Sebelumnya Kemenkop UKM dan Smesco Indonesia mengumumkan sebanyak 20 UKM yang akan menjadi penyedia suvenir resmi bagi para anggota delegasi G20.
"Ada 20 UKM yang terpilih dari 1.204 produk yang mendaftar, ini yang kami kurasi," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Teten menjelaskan pemilihan UKM untuk menjadi penyedia suvenir resmi adalah salah satu upaya pemerintah dalam mempromosikan aneka ragam produk dengan kearifan lokal Indonesia kepada negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Teten mengatakan dua jenis produk UMKM Indonesia yang punya pangsa pasar kuat di mancanegara adalah produk kriya atau kerajinan tangan dan produk pangan.
"Produk-produk superfood seperti moringga atau daun kelor, yang dulu kita pakai mengusir setan itu ternyata menjadi makanan yang sehat atau superfood dan kita bisa memproduksi besar-besaran. Ini salah satu keunggulan produk domestik," ujarnya.
Sebanyak 20 UKM yang terpilih sebagai penyedia suvenir resmi G20 itu terbagi dalam lima kategori yakni kategori fesyen dan aksesoris sebanyak delapan UKM dan dua UKM tas dan alat tulis kantor.
Kemudian lima UKM di bidang kosmetik herbal dan suplemen (wellness), empat UKM di di bidang kerajinan tangan dan satu UKM di bidang pengemasan kustom.
Pemilik CV Tri Utami Jaya, Nasrin H Muhtar mengaku bersyukur teh kelor Kidom menjadi salah satu dari 20 UKM yang terpilih menjadi salah satu penyedia suvenir resmi bagi para anggota delegasi G20.
"Alhamdulillah, teh kelor Kidom menjadi salah satu dari 20 UKM yang dimaksud," ujarnya di Mataram, Senin.
Ia mengatakan ada lima produk CV Tri Utami Jaya yang udah lolos kurasi dan tinggal menunggu pemesanan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM). Di antara produk itu seperti teh kelor, kopi kelor, minuman yang terbuat dari daun kelor.
"Ada lima item yang udah lolos kurasi tinggal menunggu Pemesanan dari kementerian saja," ujarnya.
Nasrin mengutarakan setiap bulan kapasitas produksi yang dihasilkan dari pabrik yang dimilikinya mencapai 30 ribu sampai 40 ribu per bulan.
Untuk pangsa pasar, produknya sudah di ekspor ke sejumlah negara mulai dari Singapura, Jepang, Belanda, Spanyol, Swedia dan Turki.
"Kami juga sudah mengirimkan contoh produk ke 30 negara. Yang sudah membeli dengan jumlah terbatas dari Singapura, Jepang, Belanda, Spanyol, Swedia dan Turki," terang Nasrin.
Pria kelahiran Dompu ini berharap ada kesadaran masyarakat untuk terus mengkonsumsi teh Moringa Kidom sebagai minuman kesehatan. Tidak hanya itu, dukungan pemerintah provinsi termasuk pemerintah kabupaten dan kota di NTB untuk menggaungkan bela beli produk lokal di setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
"Kami berharap konsumsi teh Moringa Kidom meningkat karena bagaimanapun ini sebagai kebanggaan hadirnya produk lokal di tengah G20 sebagai bentuk kesuksesan industrialisasi di daerah," katanya.
Sebelumnya Kemenkop UKM dan Smesco Indonesia mengumumkan sebanyak 20 UKM yang akan menjadi penyedia suvenir resmi bagi para anggota delegasi G20.
"Ada 20 UKM yang terpilih dari 1.204 produk yang mendaftar, ini yang kami kurasi," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Teten menjelaskan pemilihan UKM untuk menjadi penyedia suvenir resmi adalah salah satu upaya pemerintah dalam mempromosikan aneka ragam produk dengan kearifan lokal Indonesia kepada negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Teten mengatakan dua jenis produk UMKM Indonesia yang punya pangsa pasar kuat di mancanegara adalah produk kriya atau kerajinan tangan dan produk pangan.
"Produk-produk superfood seperti moringga atau daun kelor, yang dulu kita pakai mengusir setan itu ternyata menjadi makanan yang sehat atau superfood dan kita bisa memproduksi besar-besaran. Ini salah satu keunggulan produk domestik," ujarnya.
Sebanyak 20 UKM yang terpilih sebagai penyedia suvenir resmi G20 itu terbagi dalam lima kategori yakni kategori fesyen dan aksesoris sebanyak delapan UKM dan dua UKM tas dan alat tulis kantor.
Kemudian lima UKM di bidang kosmetik herbal dan suplemen (wellness), empat UKM di di bidang kerajinan tangan dan satu UKM di bidang pengemasan kustom.