KTI sebutkan perebutan gelar WBC Asia di Ring Tarkam

id tinju indonesia,komisi tinju indonesia,pembinaan petinju indonesia,kejuaraan tinju indonesia,tinju ring tarkam,ring tark

KTI sebutkan perebutan gelar WBC Asia di Ring Tarkam

Perwakilan KTI Joshua Hamilton (kedua kiri) memberikan keterangan dalam konferensi pers terkait penyelenggaraan Ring Tarkam 3 di Jakarta, Selasa (24/6/2025). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Jakarta (ANTARA) - Komisi Tinju Indonesia (KTI) menyebutkan perebutan gelar kelas bantam World Boxing Council (WBC) Asia Silver pada ajang Ring Tarkam 3 menjadi sebuah loncatan besar bagi olahraga tinju Indonesia.

"Perebutan gelar WBC Asia yang akan dilaksanakan di Ponorogo ini benar-benar menjadi sebuah lompatan besar," kata Perwakilan KTI Joshua Hamilton dalam konferensi pers terkait penyelenggaraan turnamen tinju Ring Tarkam 3 di Jakarta, Selasa.

Ajang kompetisi tinju antar-mahasiswa Ring Tarkam akan melangsungkan bagian ketiga pada 24 - 26 Juli 2025 di Ponorogo, Jawa Timur, akan menyuguhkan 17 laga yakni 10 laga amatir, enam laga profesional, dan laga perebutan sabuk kelas bantam WBC Asia Silver antara petinju Indonesia Hisar Mawan dan calon lawan dari Thailand.

Joshua menjelaskan, HTI selalu memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Ring Tarkam yang sudah digelar dua kali dan akan memasuki bagian ketiga.

Ajang Ring Tarkam 3 menyuguhkan momentum istimewa karena menyuguhkan laga perebutan gelar WBC Asia yang diikuti petinju Indonesia.

Hal itu menunjukkan bahwa petinju Indonesia juga terus menunjukkan kemampuan untuk bersaing di panggung internasional.

Baca juga: Juara dunia Canelo Alvarez bersiap setiap gaya bertinju Crawford

Joshua menjelaskan, ajang Ring Tarkam telah menjadi wadah untuk memunculkan talenta-talenta petinju muda unggulan yang sejalan dengan tujuan KTI yaitu melahirkan juara-juara tinju di level Asia hingga dunia.

"Kita butuh 5 tahun, 10 tahun, tidak apa-apa, kita akan menjalankan itu dengan komitmen penuh," katanya.

Ia menjelaskan, Indonesia pernah memiliki legenda tinju yang pernah berprestasi di level dunia seperti Ellyas Pical, Daud Yordan, dan Chris John.

Baca juga: Pertina dikeluarkan dari ke organisasian KOI

Prestasi gemilang yang ditorehkan para legenda itu, kata dia, harus bisa dilanjutkan oleh para generasi tinju saat ini yang banyak juga memiliki potensi besar.

"Kita ingin agar anak-anak kita kelak mengenal petinju seperti Leonardo Jordan, Andika 'Golden Boy' dan lain-lain yang banyak di Indonesia yang belum dieksplorasi secara menyeluruh," katanya.

Joshua mengatakan, untuk mewujudkan prestasi petinju Indonesia di kancah dunia, pihaknya sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah. Oleh sebab itu, ia berharap aspirasi yang disampaikan dalam konferensi pers itu dapat didengar Menteri Pemuda dan Olahraga.

"Kami benar-benar ingin mendapatkan atensi dari bapak Menteri Dito Ariotedjo agar kami tidak berjalan sendiri tetapi ada negara yang siap mendukung penuh talenta bangsa go internasional," katanya.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.