Pulau Lombok jadi percontohan rantai pasok sirkular Nasional

id bp taskin,pemprov ntb,pulau lombok,percepatan pengentasan kemiskinan,desa berdaya,kemiskinan ekstrem

Pulau Lombok jadi percontohan rantai pasok sirkular Nasional

Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses BP Taskin Novrizal Tahar (tengah) memaparkan upaya pemerintah pusat mempercepat pengentasan kemiskinan secara nasional dalam sesi wawancara cegat di Kantor Gubernur NTB, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (12/8/2025). ANTARA/Sugiharto Purnama

Mataram (ANTARA) - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersepakat untuk menjadikan Pulau Lombok sebagai aglomerasi bagi pertumbuhan rantai pasok sirkular yang kelak menjadi percontohan skala nasional.

"Kita sepakat untuk menjadikan Lombok sebagai aglomerasi dari pertumbuhan semi-closed loop rantai pasok, sehingga bisa menghasilkan pertumbuhan-pertumbuhan baru," kata Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses BP Taskin Novrizal Tahar saat mengunjungi Kantor Gubernur NTB di Mataram, Selasa.

Novrizal mengatakan kebijakan Pemerintah NTB sudah selaras dengan kebijakan pemerintah pusat terkait upaya percepatan pengentasan kemiskinan. Program Makan Bergizi Gratis yang sekarang bergulir merupakan offtaker industri pangan.

Baca juga: Perluas rantai pasok usaha mikro klaster oleh-oleh Tangsel

Menurutnya, salah satu kebijakan yang sesuai adalah Desa Berdaya yang bisa menjadi rantai pasok sirkular bagi pertumbuhan ekosistem baru di desa-desa dan mendorong percepatan pengentasan kemiskinan.

"Ada 106 desa yang mengalami kemiskinan ekstrem dan ini menjadi sasaran Gubernur NTB dalam program-program ke depan," kata Novrizal.

Lebih lanjut dia menyampaikan komitmen dan keberpihakan pemerintah pusat terhadap persoalan pengentasan kemiskinan di Nusa Tenggara Barat maupun seluruh Indonesia.

Baca juga: Gerai Kopdes Merah Putih sederhanakan rantai pasok pangan

Berbagai program berupa makan bergizi gratis, sekolah rakyat, koperasi desa, hingga pemeriksaan kesehatan gratis adalah upaya pemerintah dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan secara nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 adalah sebesar 8,47 persen atau setara 23,85 juta jiwa. Porsi kemiskinan itu turun 0,10 persen dibandingkan September 2024 dan 0,56 persen dibandingkan Maret 2024.

BPS menetapkan garis kemiskinan di Indonesia sebesar Rp609.160 per kapita per bulan atau sekitar Rp 20.305 per hari. Seseorang dianggap miskin bila uang yang dibelanjakan berada di bawah angka tersebut.

Baca juga: Indonesia berpotensi menjadi hub rantai pasok kendaraan listrik global

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, pemerintah NTB memiliki 20 agenda kerja prioritas untuk mewujudkan program Desa Berdaya tersebut, di antaranya desa tanpa kemiskinan, desa mandiri pangan, dan desa wisata maju.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil NTB Lalu Hamdi mengatakan ada tiga prioritas utama program Desa Berdaya, yaitu pengentasan kemiskinan, penguatan ketahanan pangan melalui pembangunan ekosistem industri pertanian dan subsektornya, serta menjadikan NTB destinasi berkelas dunia.

"Melalui Desa Berdaya, kemiskinan ekstrem ditargetkan menjadi nol persen pada tahun 2029," pungkas Hamdi.

Baca juga: Pemda perketat pengawasan rantai pasok pangan hewani

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.