Jakarta (ANTARA) - Aleix Espargaro akan masih harus menahan rasa sakit di kakinya yang mengalami retak tulang ketika menjalani Grand Prix Austria pekan ini, namun itu tak menyurutkan semangat sang pebalap Aprilia untuk bertarung memperebutkan kemenangan.
Pebalap berusia 33 tahun asal Spanyol itu mengalami kecelakaan saat sesi latihan terakhir Grand Prix Inggris, menjalani kualifikasi meski mengalami retak tulang kaki dan berhasil finis P9 di Silverstone.
Ia bertahan di peringkat dua klasemen dengan jarak 22 poin dari pebalap Yamaha Fabio Quartararo di pucuk. "Saya merasa baik. Selama 10 hari terakhir, saya cukup banyak memulihkan diri," kata Espargaro di sesi jumpa pers jelang GP Austria, Kamis, dalam keterangan resmi MotoGP.
"Ketika saya berjalan, masih cukup sakit, tapi untungnya saya tidak harus berjalan, saya harus mengendarai motor, jadi saya rasa itu tidak masalah." Di GP Styria 2021, Espargaro finis kualifikasi di P7 yang menjadi posisi start terbaik Aprilia di Red Bull Ring tapi gagal finis di balapan karena masalah teknis.
Di GP Austria tahun lalu, ia start P8 dan sempat melorot ke P12 di awal lomba sebelum naik ke P7. Espargaro tetap menggunakan ban slick meski hujan turun. Ia sempat naik ke P2 sebelum melorot posisinya dan finis P10 yang menjadi hasil terbaik Aprilia di Spielberg.
Baca juga: Mitch Evans juara Jakarta E-Prix 2022
Baca juga: Evans mengaku kelelahan di lap terakhir sebelum juarai
Untuk 2022, layout sirkuit di Spielberg itu mengalami sedikit modifikasi dengan penambahan chicane setelah Tikungan 1. Espargaro telah memeriksa lintasan baru itu dengan bersepeda dan terkesan dengan sisi keamanan yang ia pandang lebih baik dengan penambahan chicane tersebut.
Meskipun di balapan-balapan sebelumnya Aprilia belum menuai hasil memuaskan tapi Espargaro merasakan progres signifikan dari RS-GP tahun ini, yang membawanya sebagai satu-satunya pebalap yang selalu finis dengan poin musim ini.
"RS-GP 2022 jauh lebih baik khususnya di sisi aerodinamika dan juga performa murni dari mesinnya; motor ini memiliki putaran mesin yang lebih tinggi," kata dia. "Trek ini paling menuntut mesin, tapi mesin 2022 ini pastinya jauh lebih baik daripada pendahulunya, juga terkait wheelie dengan sayap dan sisi pengereman motor tahun ini jauh lebih efektif, jadi saya kira ini akan jadi trek yang baik bagi kami." Aprilia juga cukup gesit melibas chicane, kata dia. "Saya rasa ini akan positif."
Pebalap berusia 33 tahun asal Spanyol itu mengalami kecelakaan saat sesi latihan terakhir Grand Prix Inggris, menjalani kualifikasi meski mengalami retak tulang kaki dan berhasil finis P9 di Silverstone.
Ia bertahan di peringkat dua klasemen dengan jarak 22 poin dari pebalap Yamaha Fabio Quartararo di pucuk. "Saya merasa baik. Selama 10 hari terakhir, saya cukup banyak memulihkan diri," kata Espargaro di sesi jumpa pers jelang GP Austria, Kamis, dalam keterangan resmi MotoGP.
"Ketika saya berjalan, masih cukup sakit, tapi untungnya saya tidak harus berjalan, saya harus mengendarai motor, jadi saya rasa itu tidak masalah." Di GP Styria 2021, Espargaro finis kualifikasi di P7 yang menjadi posisi start terbaik Aprilia di Red Bull Ring tapi gagal finis di balapan karena masalah teknis.
Di GP Austria tahun lalu, ia start P8 dan sempat melorot ke P12 di awal lomba sebelum naik ke P7. Espargaro tetap menggunakan ban slick meski hujan turun. Ia sempat naik ke P2 sebelum melorot posisinya dan finis P10 yang menjadi hasil terbaik Aprilia di Spielberg.
Baca juga: Mitch Evans juara Jakarta E-Prix 2022
Baca juga: Evans mengaku kelelahan di lap terakhir sebelum juarai
Untuk 2022, layout sirkuit di Spielberg itu mengalami sedikit modifikasi dengan penambahan chicane setelah Tikungan 1. Espargaro telah memeriksa lintasan baru itu dengan bersepeda dan terkesan dengan sisi keamanan yang ia pandang lebih baik dengan penambahan chicane tersebut.
Meskipun di balapan-balapan sebelumnya Aprilia belum menuai hasil memuaskan tapi Espargaro merasakan progres signifikan dari RS-GP tahun ini, yang membawanya sebagai satu-satunya pebalap yang selalu finis dengan poin musim ini.
"RS-GP 2022 jauh lebih baik khususnya di sisi aerodinamika dan juga performa murni dari mesinnya; motor ini memiliki putaran mesin yang lebih tinggi," kata dia. "Trek ini paling menuntut mesin, tapi mesin 2022 ini pastinya jauh lebih baik daripada pendahulunya, juga terkait wheelie dengan sayap dan sisi pengereman motor tahun ini jauh lebih efektif, jadi saya kira ini akan jadi trek yang baik bagi kami." Aprilia juga cukup gesit melibas chicane, kata dia. "Saya rasa ini akan positif."