Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan investasi dari Korea Selatan senilai 6,72 miliar dolar AS atau lebih dari Rp100 triliun yang dijanjikan saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Seoul, Korsel, akhir Juli 2022, mulai terealisasi.
Dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, Menteri Bahlil mengatakan sebagian dari rencana investasi Korsel itu akan memasuki tahap pembangunan (groundbreaking) pada akhir 2022.
"Perlu kami sampaikan bahwa dari yang sudah ada semuanya sudah on going bahkan sebagian groundbreaking-nya mulai di akhir tahun ini dan sebagian di Januari (2023)," ucap Bahlil setelah rapat internal untuk membahas tindak lanjut kunjungan kerja kenegaraan Presiden Joko Widodo ke China, Jepang, dan Korea Selatan pada akhir Juli 2022.
Bahlil mengatakan Korea berkomitmen untuk berinvestasi di sejumlah sektor strategis Indonesia seperti industri baja, baterai mobil listrik, hingga pengembangan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Investor dari Korea juga ingin untuk masuk investasi di IKN. Salah satu di antaranya adalah LG, dan LG ini kemarin kami fasilitasi untuk pertemuan dengan Bapak Presiden di Korea. Tadi, Bapak Presiden menanyakan dan sudah langsung memberikan arahan untuk bisa melakukan percepatan," ujar Bahlil.
Baca juga: Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut tegaskan Indonesia tak kekurangan investor
Baca juga: Menteri Investasi Bahlil dalami kasus perizinan Holywings Group
Sementara itu, terkait kerja sama dengan China, Bahlil menjelaskan Presiden Jokowi memerintahkan tindak lanjut untuk percepatan kawasan industri di Kalimantan Utara, terutama untuk produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO),
"Kami tadi diarahkan untuk melakukan percepatan terhadap kawasan industri di Kaltara. Alhamdulillah, semua perizinannya semua sudah selesai dan sekarang pembangunan infrastrukturnya sudah mulai," ujar Bahlil.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah Jepang telah memperluas usulan akses pasar untuk beberapa produk dan buah tropis. Selain itu, lokasi pembangunan pabrik pupuk dan pabrik metanol di Papua Barat juga telah disepakati.
"Disampaikan bahwa pemerintah Jepang sudah menerima sertifikasi New ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), dan juga memperluas usulan akses pasar untuk produk tuna kaleng, kopi, produk laut, serta buah tropis seperti mangga, nanas, dan pisang. Ini diharapkan bisa masuk di dalam general review IGPA (International General Produce Association) di mana cost tariff-nya bisa diperbaiki," ucapnya.