Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dan Raja Eswatini Mswati III menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman perkuatan kerja sama bilateral, termasuk bidang ekonomi, antara kedua negara di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

Nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Kerajaan Eswatini Thulisile Dladla tersebut merupakan pintu pembuka kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Kerajaan Eswatini, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden.

"MoU ini sangat penting artinya untuk membuka atau sebagai pembuka pintu upaya peningkatan kerja sama, terutama kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Eswatini," ujar Menlu Retno dalam keterangannya selepas acara.

Dalam MoU tersebut, kata Menlu Retno, terdapat beberapa bidang kerja sama yang akan menjadi prioritas atau fokus perhatian dari kedua negara. Prioritas-prioritas itu antara lain perdagangan, investasi, pertambangan, energi, ekonomi hijau, pertanian, infrastruktur dan pembangunan, pariwisata, hingga hal-hal yang terkait dengan kesehatan. "Nantinya dari waktu ke waktu kita akan lakukan pertemuan untuk menindaklanjuti sampai di mana kerja sama-kerja sama itu dilakukan," imbuhnya.

Baca juga: Kadin optimis Indonesia Emas tahun 2045 tercapai
Baca juga: "Food Estate" Mangga di Gresik perkuat ketahanan pangan

Setelah penandatanganan MoU, Raja Eswatini juga akan menerima perwakilan sektor swasta dari Indonesia bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk membahas lebih lanjut kerja sama yang dapat dilakukan sebagai tindak lanjut dari MoU.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir beserta Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hadir pula pada kesempatan itu Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bersama dengan dua pengurus Kadin lainnya, yaitu Garibaldi Thohir dan Hilmi Panigoro.


 

Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024