Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman kembali berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (29/8/2022), memperpanjang kerugian untuk hari kedua, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terpangkas 0,61 persen atau 78,48 poin menjadi menetap di 12.892,99 poin.

Indeks DAX 40 anjlok 2,26 persen atau 300,49 poin menjadi 12.971,47 poin pada Jumat (26/8/2022), setelah bertambah 0,39 persen atau 51,90 poin menjadi 13.271,96 poin pada Kamis (25/8/2022), dan terangkat 0,20 persen atau 25,83 poin menjadi 13.220,06 poin pada Rabu (24/8/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 15 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 25 saham lainnya mengalami kerugian. Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Bayer AG, sebuah perusahaan industri farmasi yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian multinasional Jerman membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 4,90 persen.

Baca juga: Saham Prancis berakhir negatif, indeks merosot 0,83 persen
Baca juga: Saham Tokyo anjlok tertekan kekhawatiran pada Senin

Disusul oleh saham perusahaan memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi Jerman Sartorius AG tergelincir 4,01 persen, serta perusahaan industri semikonduktor multinasional Jerman Infineon Technologies AG merosot 2,92 persen.

Di sisi lain, Porsche Automobil Holding SE, perusahaan induk industri otomotif yang menawarkan pengembangan, produksi, dan penjualan mobil bersama dengan jasa keuangannya melonjak 3,66 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan industri bahan bangunan multinasional Jerman yang berkantor pusat di Heidelberg, Jerman, HeidelbergCement, yang meningkat 3,33 persen; serta perusahaan industri kimia multinasional Jerman dan produsen bahan kimia terbesar di dunia BASF SE bertambah 3,18 persen.
 


 


Pewarta : Apep Suhendar
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024