Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Indonesian International Education Foundation (IIEF) Diana Kartika Jahja SS M App Ling mengatakan beasiswa hendaknya tidak hanya memberikan bantuan biaya pendidikan tetapi mendidik dan mengasah penerimanya agar dapat berkontribusi balik.
 

“Paling penting adalah membekali para penerima beasiswa dengan berbagai keterampilan dan juga kemampuan nonteknis. Serta mempersiapkan penerima untuk dapat berkontribusi balik bagi masyarakat,” kata Diana di Jakarta, Sabtu.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu adanya pengayaan bagi penerima beasiswa untuk aktif pada kegiatan sosial di masyarakat. Menurut dia, penting menciptakan generasi muda sebagai generasi muda yang holistik tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki hati dan peduli pada sesama.

Dia memberi contoh program Beasiswa Cakrawala yang merupakan inisiatif IIEF untuk membantu anak-anak dari keluarga industri penerbangan atau aviasi sebagai salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID-19.

Program beasiswa dengan 130 peserta asal Jabodetabek itu memberikan tunjangan belajar 1 tahun, untuk siswa SMA sebesar Rp 12 juta, sedangkan untuk mahasiswa sebesar Rp19,2 juta.

Baca juga: ITB terima mahasiswa baru lalui beasiswa program dukungan daerah 3T
Baca juga: Kemenkes buka program bantuan pendidikan dokter spesialis

Para penerima beasiswa juga mendapat program pendampingan non-akademis serta pengembangan kepemimpinan dan profesional bersama para mentor profesional.”

“Mereka juga dibimbing untuk berkegiatan bersama merencanakan dan menjalankan proyek sosial untuk mengasah nilai-nilai pengabdian sosial kepada masyarakat,” kata praktisi yang sudah berkecimpung puluhan tahun di dunia pendidikan itu.
 

 


Pewarta : Indriani
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024