Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengadakan pelatihan keterampilan kerja bagi purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar mereka bisa membuka usaha dan lapangan kerja mandiri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Rabu, mengatakan, untuk tahap pertama pelatihan keterampilan kerja menyasar sebanyak 20 orang purna PMI.
"Pelatihan untuk 20 orang purna PMI ini khusus untuk perempuan karena mereka diberikan pelatihan keterampilan bidang tata boga," katanya.
Selain itu, pelatihan keterampilan kerja juga akan diberikan kepada 20 orang dengan sasaran pengangguran. Jenis pelatihan yang akan diberikan adalah bidang otomotif sehingga calon peserta dikhususkan untuk laki-laki.
Untuk pelatihan otomotif, kata dia, Disnaker bekerja sama dengan salah satu bengkel otomotif agar para peserta bisa langsung praktik. Sedangkan untuk purna PMI dengan jenis pelatihan tata boga dilaksanakan di aula Disnaker dengan mendatangkan tenaga ahli di bidang tata boga.
Setelah pelatihan, lanjut Rudi, baik untuk peserta purna PMI maupun pengangguran akan mendapatkan modal kerja dalam bentuk peralatan sebagai modal awal membuka usaha.
"Masing-masing peserta akan diberi peralatan jumlahnya sekitar 13 jenis dan kalau diuangkan satu paket anggarannya Rp2,5 juta," katanya.
Dengan adanya kegiatan pelatihan kerja itu, kata dia, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Mataram yang saat ini tercatat sekitar 13.000 orang.
"Para peserta pelatihan ini kita rekrut dari usulan tingkat kelurahan. Semoga setelah pelatihan mereka bisa membuka usaha secara mandiri," katanya menambahkan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Rabu, mengatakan, untuk tahap pertama pelatihan keterampilan kerja menyasar sebanyak 20 orang purna PMI.
"Pelatihan untuk 20 orang purna PMI ini khusus untuk perempuan karena mereka diberikan pelatihan keterampilan bidang tata boga," katanya.
Selain itu, pelatihan keterampilan kerja juga akan diberikan kepada 20 orang dengan sasaran pengangguran. Jenis pelatihan yang akan diberikan adalah bidang otomotif sehingga calon peserta dikhususkan untuk laki-laki.
Untuk pelatihan otomotif, kata dia, Disnaker bekerja sama dengan salah satu bengkel otomotif agar para peserta bisa langsung praktik. Sedangkan untuk purna PMI dengan jenis pelatihan tata boga dilaksanakan di aula Disnaker dengan mendatangkan tenaga ahli di bidang tata boga.
Setelah pelatihan, lanjut Rudi, baik untuk peserta purna PMI maupun pengangguran akan mendapatkan modal kerja dalam bentuk peralatan sebagai modal awal membuka usaha.
"Masing-masing peserta akan diberi peralatan jumlahnya sekitar 13 jenis dan kalau diuangkan satu paket anggarannya Rp2,5 juta," katanya.
Dengan adanya kegiatan pelatihan kerja itu, kata dia, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Mataram yang saat ini tercatat sekitar 13.000 orang.
"Para peserta pelatihan ini kita rekrut dari usulan tingkat kelurahan. Semoga setelah pelatihan mereka bisa membuka usaha secara mandiri," katanya menambahkan.