Gorontalo (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menerima proposal yang diajukan Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengprov Percasi) Gorontalo terkait rencana pembangunan sekolah catur di wilayah mereka.
Proposal tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Pengprov Percasi Gorontalo Safrin Saidi kepada Menpora yang menghadiri pembukaan turnamen catur beregu se-Indonesia Timur, Gorontalo Open Tournament Catur Beregu Gubernur Cup VIII di Hotel Aston Kota Gorontalo, Kamis.
Menpora menyambut baik gagasan sekolah catur tersebut, mengingat cabang olahraga itu merupakan salah satu andalan Indonesia. "Saya melihat talenta catur di Indonesia luar biasa. Mudah-mudahan akan lahir pecatur-pecatur yang akan meneruskan prestasi para grandmaster sekarang ini. Apalagi Gorontalo akan punya sekolah catur. Nah kinerja gubernur salah satunya bisa diukur dari sini, bisa merealisasikan atau tidak," katanya.
Menpora mengatakan pengembangan olahraga sangat penting, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang sehat, tangguh, dan punya kemampuan berkompetisi. Menurutnya saat ini masyarakat memiliki kerinduan akan turnamen maupun pertandingan olahraga, setelah pandemi melanda dunia selama dua tahun lebih.
"Di beberapa kesempatan saya hadir, luar biasa animo masyarakat terhadap kegiatan olahraga. Apalagi olahraga membentuk imun yang baik, jadi ini bagus bagi kesehatan masyarakat,” katanya.
Selain menghadiri pembukaan turnamen catur beregu, dalam kunjungan kerjanya ke Gorontalo, Menpora juga sempat membuka Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi C Diploma PSSI Tahun 2022, menghadiri Dies Natalis UNG, serta menghadiri penetapan Gorontalo sebagai tuan rumh Mini Football Asia 2023.
Baca juga: Menpora nilai "Festival Sandeq" layak jadi contoh daerah lain
Baca juga: "Bersama Cetak Juara" jadi tema Haornas 2022
Turnamen catur beregu Gorontalo Gubernur Cup VIII diikuti sembilan regu dari Sulawesi Utara, tiga regu dari Sulawesi Selatan, dua regu dari Sulawesi Tengah, serta masing-masing satu regu dari Sulawesi Tenggara. Sulawesi Barat, Ambon, dan Maluku Utara, sedangkan sisanya adalah peserta dari Gorontalo.
Sedangkan peserta penataran dan upgrading wasit tingkat nasional terdiri dari Sulawesi Tengah dua orang, Sulawesi Selatan tiga orang, Sulawesi Utara dua orang, Sulawesi Tenggara satu orang, dan Gorontalo 15 orang.