Muhadjir pastikan proses transisi ke menpora definitif

id PSSI,Zainudin Amali,Menpora,Muhadjir Effendy

Muhadjir pastikan proses transisi ke menpora definitif

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (ANTARA/HO-Humas Kemenko PMK)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang resmi menjadi pelaksana tugas (Plt.) menteri pemuda dan olahraga (Menpora) memastikan proses transisi ke menteri definitif berjalan dengan baik.

Muhadjir resmi mengemban tugas sebagai pengganti sementara dari Zainudin Amali yang mundur sebagai Menpora dengan ditandai serah terima jabatan (sertijab) di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis. "Saya memastikan bahwa proses transisi dari Pak Amali kepada menteri yang definitif berjalan baik dan apa yang telah dirintis akan dilanjutkan oleh menteri berikutnya," ujar Muhadjir. Dalam kesempatan ini, dia juga mengapresiasi torehan Amali selama menjabat sebagai Menpora.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Zainudin Amali yang telah mengemban tugas sebagai Menpora dengan penuh pengabdian, penuh prestasi, dan penuh dengan tanggung jawab selama memimpin Kemenpora," ujar Muhadjir. "Saya selaku Menko yang salah satunya mengkoordinasikan fungsi dan tugas dari Kemenpora, saya menyaksikan betapa luar biasa prestasi yang telah diukir," ujarnya menambahkan.

Amali menjabat sebagai Menpora sejak Oktober 2019. Amali telah menjalani tugas kepemudaan dan keolahragaan selama kurang lebih 3 tahun, 4 bulan. Kemudian Zainudin Amali mundur dari posisi tersebut setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2023-2027 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang berlangsung pada 16 Februari.

Baca juga: Zainudin Amali fokus urus PSSI
Baca juga: Menpora Amali pamit undur diri dari jabatan


Ia awalnya memenangi suara terbanyak yakni 66 suara, namun pemilihan itu harus diulang karena ada dugaan terdapat kecurangan terhadap kandidat lain yakni Ratu Tisha. Pada pemilihan kedua, Zainudin tidak terpilih. Ratu Tisha memenangi suara terbanyak yakni 54 suara, dan Yunus Nusi memenangi 53 suara. Namun setelah itu Yunus Nusi mengundurkan diri dari pemilihan, sehingga Zainudin dapat menduduki posisinya saat ini.