Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menggelar operasi pasar murah untuk menjaga harga-harga kebutuhan pokok agar tetap stabil sekaligus dalam rangka menekan laju inflasi setelah kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

"Ini untuk tetap menjaga harga sembako supaya tetap stabil," kata Kepala Disprindag Kabupaten Lombok Tengah, H Suhartono di Praya, Senin.

Ia mengatakan, kenaikan harga BBM tentunya akan berdampak kepada semua sektor termasuk harga sembako, karena bisa jadi produksi para pedagang bertambah. Namun, kenaikan harga sembako di Lombok Tengah saat ini cukup stabil atau tidak ada kenaikan yang melonjak signifikan.

"Kecuali harga telur yang tembus Rp60 ribu per tirai. Kebutuhan bahan pokok lainnya masih normal," katanya.

Sesuai arahan dari pemerintah Provinsi, pemerintah daerah diharapkan bisa melaksanakan program dalam rangka menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat supaya tetap stabil. Sehingga pemerintah daerah telah mengusulkan anggaran untuk pelaksanaan program operasi pasar murah tersebut.

"Anggaran yang disiapkan itu sekitar Rp600 miliar. Itu di luar dari dana untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan," katanya.

Dalam operasi pasar murah tersebut, kebutuhan bahan pokok yang akan dijual seperti beras, telur, minyak goreng, dan beberapa jenis sembako lainnya. Kegiatan itu akan dilaksanakan di 12 kecamatan, Namun pihaknya belum bisa memberikan kapan waktunya dilaksanakan, karena masih melakukan persiapan dengan dinas terkait.

"Saat ini kita masih melakukan persiapan terkait pelaksanaan kegiatan tersebut," katanya.
 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024