Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan capaian vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah setempat terus meningkat dari sebelumnya 30 ribu dosis menjadi 106 ribu dosis.
"Itu data capaian vaksinasi PMK sejak Agustus hingga September 2022," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Selasa.
Dikatakan, dari 106 ribu ternak yang telah diberikan vaksin dosis pertama, sebanyak 31 ribu ekor ternak sapi telah diberikan vaksin dosis dua. Artinya capaian vaksinasi PMK di Lombok Tengah telah mencapai 50 persen dari total target ternak 182 ribu ekor.
"Pelayanan PMK ini terus kita percepatan sesuai dosis vaksin yang diberikan," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Lombok Tengah hingga saat ini masih nol kasus PMK atau tidak ada kasus baru yang muncul. Sedangkan total kasus PMK di Lombok sejak mulai mewabah pasca lebaran Idul Fitri hingga September itu sekitar 32 ribu ternak.
"Ternak yang terkena wabah PMK itu sudah sembuh semua," katanya.
Dengan kondisi tersebut, pemerintah daerah terus memperpanjang pembukaan pasar hewan di daerah setempat untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, pembukaan pasar hewan tetap menerapkan protokol kesehatan PMK, sehingga setiap ternak yang dijual di pasar harus tetap sehat.
"Kalau ada yang sakit, kita stop dan melakukan tindakan medis dengan pengobatan dan penyemprotan disinfektan," katanya.
"Itu data capaian vaksinasi PMK sejak Agustus hingga September 2022," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Selasa.
Dikatakan, dari 106 ribu ternak yang telah diberikan vaksin dosis pertama, sebanyak 31 ribu ekor ternak sapi telah diberikan vaksin dosis dua. Artinya capaian vaksinasi PMK di Lombok Tengah telah mencapai 50 persen dari total target ternak 182 ribu ekor.
"Pelayanan PMK ini terus kita percepatan sesuai dosis vaksin yang diberikan," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Lombok Tengah hingga saat ini masih nol kasus PMK atau tidak ada kasus baru yang muncul. Sedangkan total kasus PMK di Lombok sejak mulai mewabah pasca lebaran Idul Fitri hingga September itu sekitar 32 ribu ternak.
"Ternak yang terkena wabah PMK itu sudah sembuh semua," katanya.
Dengan kondisi tersebut, pemerintah daerah terus memperpanjang pembukaan pasar hewan di daerah setempat untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, pembukaan pasar hewan tetap menerapkan protokol kesehatan PMK, sehingga setiap ternak yang dijual di pasar harus tetap sehat.
"Kalau ada yang sakit, kita stop dan melakukan tindakan medis dengan pengobatan dan penyemprotan disinfektan," katanya.