Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali tak ingin kompetisi sepak bola Liga 1, Liga 2 maupun Liga 3 terhenti terlalu lama karena ia anggap hal itu akan menyulitkan klub dan pemain. Namun Zainudin juga tidak dapat memastikan kapan kompetisi sepak bola nasional bisa kembali bergulir di saat pemerintah juga masih melakukan audit stadion yang biasa digunakan untuk pertandingan Liga 1.
“Sejalan dengan arahan Pak Presiden, kita akan ada kepastian kapan akan mulai lagi liga, dan yang diaudit itu adalah stadion-stadion yang sudah ada dan digunakan. Terkait kapan liga mulai, kami belum tahu ya kami akan mensimulasikan lagi,“ ungkap Zainudin dikutip laman resmi Kemenpora di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, nasib kelanjutan kompetisi menjadi hak PSSI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang akan sama-sama merumuskan sistem pertandingan yang bisa diterapkan. “Jadinya seperti apa nanti biarlah PSSI, pengelola kompetisi dan Polri yang merumuskan seperti apa. Posisi pemerintah hanya memfasilitasi dan membantu. Pemerintah tak sampai turut campur termasuk dalam menentukan jam pertandingan dan sebagainya," tuturnya.
Zainudin menegaskan pemerintah saat ini sedang fokus pada penyelesaian kasus dan penanganan korban Tragedi Kanjuruhan agar dapat tuntas secepat-cepatnya. Sementara itu, PSSI mengatakan bahwa liga sepak bola nasional baru bisa dilanjutkan setelah ada persetujuan FIFA.
Baca juga: Exco PSSI apresiasi peran pemerintah agar lepas dari sanksi FIFA
Baca juga: Presiden FIFA ke RI 18 Oktober kawal transformasi sepak bola
Anggota Komite Eksekutif PSSI Ahmad Riyadh menyatakan bahwa federasi saat ini masih perlu menata ulang prosedur pengamanan dan format kompetisi yang lebih baik. “Berhenti dulu sampai format pengamanan dan format kompetisi tertata ulang dengan bagus. Kalau sudah baik, nanti disetujui FIFA baru akan kami laksanakan lagi," ujar Ahmad.
“Sejalan dengan arahan Pak Presiden, kita akan ada kepastian kapan akan mulai lagi liga, dan yang diaudit itu adalah stadion-stadion yang sudah ada dan digunakan. Terkait kapan liga mulai, kami belum tahu ya kami akan mensimulasikan lagi,“ ungkap Zainudin dikutip laman resmi Kemenpora di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, nasib kelanjutan kompetisi menjadi hak PSSI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang akan sama-sama merumuskan sistem pertandingan yang bisa diterapkan. “Jadinya seperti apa nanti biarlah PSSI, pengelola kompetisi dan Polri yang merumuskan seperti apa. Posisi pemerintah hanya memfasilitasi dan membantu. Pemerintah tak sampai turut campur termasuk dalam menentukan jam pertandingan dan sebagainya," tuturnya.
Zainudin menegaskan pemerintah saat ini sedang fokus pada penyelesaian kasus dan penanganan korban Tragedi Kanjuruhan agar dapat tuntas secepat-cepatnya. Sementara itu, PSSI mengatakan bahwa liga sepak bola nasional baru bisa dilanjutkan setelah ada persetujuan FIFA.
Baca juga: Exco PSSI apresiasi peran pemerintah agar lepas dari sanksi FIFA
Baca juga: Presiden FIFA ke RI 18 Oktober kawal transformasi sepak bola
Anggota Komite Eksekutif PSSI Ahmad Riyadh menyatakan bahwa federasi saat ini masih perlu menata ulang prosedur pengamanan dan format kompetisi yang lebih baik. “Berhenti dulu sampai format pengamanan dan format kompetisi tertata ulang dengan bagus. Kalau sudah baik, nanti disetujui FIFA baru akan kami laksanakan lagi," ujar Ahmad.