Mataram (ANTARA) - Perbaikan tiang listrik yang roboh akibat longsor di wilayah Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, saat ini sudah mencapai 95 persen.
"Kalau bisa pengerjaannya selesai Selasa (18/10) malam," kata Supratman, pngawas teknik PLN Mataram, Selasa.
Hujan deras yang terjadi di wilayah Malaka pada Minggu (16/10) menyebabkan longsor hingga membuat sejumlah tiang listrik roboh.
Supratman mengatakan pengerjaan tiang listrik yang roboh ini sudah dilakukan sejak kemarin dan melibatkan 25 petugas yang terbagi dalam lima tim.
Saat ini, sebanyak 15 petugas yang terbagi dalam tiga tim, bahu membahu menyelesaikan sisa pengerjaan tiang listrik yang roboh.
"Ada 10 tiang listrik yang kami perbaiki dan terletak di dua titik, di sini (Malimbu) empat tiang dan di sana (hotel asmarvati) enam tiang," katanya.
Medan perbukitan yang berbatu dan alat bantu yang kurang memadai membuat penyelesaian tiang listrik lebih lama dari biasanya.
"Kan ini berbatu terus berbukitan, alat bantu juga kurang memadai. Jadi kita pakai cara manual," ujarnya.
Supratman menambahkan, jika terjadi longsor susulan pihaknya telah mengantisipasi dengan cara membentangkan seling baja di sisi luar tiang dan diikat di pohon sekitar.
"Kalau bisa pengerjaannya selesai Selasa (18/10) malam," kata Supratman, pngawas teknik PLN Mataram, Selasa.
Hujan deras yang terjadi di wilayah Malaka pada Minggu (16/10) menyebabkan longsor hingga membuat sejumlah tiang listrik roboh.
Supratman mengatakan pengerjaan tiang listrik yang roboh ini sudah dilakukan sejak kemarin dan melibatkan 25 petugas yang terbagi dalam lima tim.
Saat ini, sebanyak 15 petugas yang terbagi dalam tiga tim, bahu membahu menyelesaikan sisa pengerjaan tiang listrik yang roboh.
"Ada 10 tiang listrik yang kami perbaiki dan terletak di dua titik, di sini (Malimbu) empat tiang dan di sana (hotel asmarvati) enam tiang," katanya.
Medan perbukitan yang berbatu dan alat bantu yang kurang memadai membuat penyelesaian tiang listrik lebih lama dari biasanya.
"Kan ini berbatu terus berbukitan, alat bantu juga kurang memadai. Jadi kita pakai cara manual," ujarnya.
Supratman menambahkan, jika terjadi longsor susulan pihaknya telah mengantisipasi dengan cara membentangkan seling baja di sisi luar tiang dan diikat di pohon sekitar.