Mataram (ANTARA) - Petugas kepolisian menyalurkan bantuan sembako kepada korban bencana banjir dan longsor yang berada di sejumlah desa terdampak di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda NTB Komisaris Besar Polisi Dessy Ismail melalui siaran pers yang diterima di Mataram, Selasa, mengatakan dirinya bersama anggota binmas baru bisa menyalurkan bantuan sembako untuk warga yang terkena musibah bencana di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara.
"Karena yang kami ketahui wilayah terdampak paling parah itu di Desa Malaka, maka kami memulai bhakti sosial di wilayah tersebut dengan menyalurkan bantuan sembako," kata Dessy.
Menurut dia, selain kesehatan, kebutuhan pangan bagi warga terdampak bencana harus lebih dahulu diutamakan. Apalagi di tengah kondisi cuaca yang saat ini masih diprediksi dalam kategori curah hujan tinggi.
"Karena itu kami berharap warga agar tabah dan sabar dalam menghadapi musibah bencana yang melanda. Semoga bantuan yang kami berikan bisa membantu meringankan kebutuhan warga yang terkena musibah," ujarnya.
Dalam kesempatan bertemu dengan warga terdampak bencana, Dessy turut mengajak agar tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban. Menurut dia, situasi yang ada saat ini membuka peluang para pelaku untuk menjalankan aksi kejahatan.
"Kami sudah meminta warga juga, apabila ada sesuatu yang mencurigakan yang mengarah pada perbuatan pidana, segera lapor kepada anggota kami di lapangan," ucap dia.
Dalam kegiatan sosial yang berlangsung sejak Senin (17/10), pihak kepolisian menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak bencana di Kabupaten Lombok Utara.
Selain menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga terdampak, Dessy bersama anggota turut menitipkan paket sembako di Kantor Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara.
Dia berharap bantuan yang dititipkan tersebut juga dapat disampaikan kepada korban bencana yang membutuhkan.
"Jadi, jumlah paket sembako yang kami salurkan ini sesuai dengan jumlah warga terdampak, sebanyak 473 kepala keluarga. Semoga semua bisa merasakan," ujarnya.
Menurut hasil pendataan bencana alam yang terjadi pada Minggu (16/10) petang tersebut Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, menjadi salah satu desa yang terdampak paling para.
Berdasarkan pendataan dari pihak Desa Malaka, ada 473 kepala keluarga terdampak bencana banjir dan longsor. Korban terdampak tersebut tersebar di 4 dusun di Desa Malaka, yakni Malimbu, Setangi, Lendang Luar, dan Badung.
Dari data warga terdampak, paling banyak itu tercatat di Dusun Malimbu dengan jumlah 200 kepala keluarga.
Akibat kesigapan pemerintah bersama seluruh pihak terkait, termasuk TNI dan Polri, kini warga terdampak telah berada di lokasi pengungsian di sekitar Kantor Desa Malaka.
Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda NTB Komisaris Besar Polisi Dessy Ismail melalui siaran pers yang diterima di Mataram, Selasa, mengatakan dirinya bersama anggota binmas baru bisa menyalurkan bantuan sembako untuk warga yang terkena musibah bencana di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara.
"Karena yang kami ketahui wilayah terdampak paling parah itu di Desa Malaka, maka kami memulai bhakti sosial di wilayah tersebut dengan menyalurkan bantuan sembako," kata Dessy.
Menurut dia, selain kesehatan, kebutuhan pangan bagi warga terdampak bencana harus lebih dahulu diutamakan. Apalagi di tengah kondisi cuaca yang saat ini masih diprediksi dalam kategori curah hujan tinggi.
"Karena itu kami berharap warga agar tabah dan sabar dalam menghadapi musibah bencana yang melanda. Semoga bantuan yang kami berikan bisa membantu meringankan kebutuhan warga yang terkena musibah," ujarnya.
Dalam kesempatan bertemu dengan warga terdampak bencana, Dessy turut mengajak agar tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban. Menurut dia, situasi yang ada saat ini membuka peluang para pelaku untuk menjalankan aksi kejahatan.
"Kami sudah meminta warga juga, apabila ada sesuatu yang mencurigakan yang mengarah pada perbuatan pidana, segera lapor kepada anggota kami di lapangan," ucap dia.
Dalam kegiatan sosial yang berlangsung sejak Senin (17/10), pihak kepolisian menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak bencana di Kabupaten Lombok Utara.
Selain menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga terdampak, Dessy bersama anggota turut menitipkan paket sembako di Kantor Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara.
Dia berharap bantuan yang dititipkan tersebut juga dapat disampaikan kepada korban bencana yang membutuhkan.
"Jadi, jumlah paket sembako yang kami salurkan ini sesuai dengan jumlah warga terdampak, sebanyak 473 kepala keluarga. Semoga semua bisa merasakan," ujarnya.
Menurut hasil pendataan bencana alam yang terjadi pada Minggu (16/10) petang tersebut Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, menjadi salah satu desa yang terdampak paling para.
Berdasarkan pendataan dari pihak Desa Malaka, ada 473 kepala keluarga terdampak bencana banjir dan longsor. Korban terdampak tersebut tersebar di 4 dusun di Desa Malaka, yakni Malimbu, Setangi, Lendang Luar, dan Badung.
Dari data warga terdampak, paling banyak itu tercatat di Dusun Malimbu dengan jumlah 200 kepala keluarga.
Akibat kesigapan pemerintah bersama seluruh pihak terkait, termasuk TNI dan Polri, kini warga terdampak telah berada di lokasi pengungsian di sekitar Kantor Desa Malaka.