Beras impor masuk NTB untuk penguatan stok cadangan beras CBP

id Bulog,NTB,Beras Impor,CBP,Bantuan Pangan

Beras impor masuk NTB untuk penguatan stok cadangan beras CBP

Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Sri Muniati. (ANTARA/HO-Bulog)

Mataram (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Barat, Sri Muniati, menegaskan bahwa beras impor yang didatangkan oleh pemerintah bertujuan untuk memperkuat stok cadangan beras pemerintah (CBP) di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Provinsi NTB.

"Jadi CBP yang ada di NTB, digunakan untuk kebutuhan penyaluran program Bantuan Pangan tahun 2025, penjualan beras SPHP dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga, golongan anggaran, dan stok berjaga-jaga untuk penanganan tanggap darurat serta keperluan lain yang ditetapkan pemerintah pusat," kata Sri, di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan berdasarkan rapat koordinasi terbatas (Rakortas) Pemerintah Pusat pada 2024 dalam rangka percepatan penerimaan Importasi CBP LN periode tahun 2024 (dedicated), Bulog NTB melalui Pelabuhan Lembar menjadi salah satu destinasi kedatangan beras impor.

Saat ini sedang berlangsung proses bongkar beras ex Myanmar sebanyak 5.900 ton di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Beras tersebut akan digunakan untuk penguatan stok CBP di Provinsi NTB.

Baca juga: Bulog NTB pastikan distribusi bantuan pangan lancar hingga wilayah terpencil

Sri menambahkan, stok beras CBP yang dikuasai Bulog NTB saat ini, masih memadai untuk memenuhi kebutuhan penyaluran tiga bulan ke depan, namun perlu memperhatikan penyediaan cadangan stok minimal untuk kebutuhan tiga bulan penyaluran berikutnya.

"Dengan demikian stok beras ex LN yang baru tiba ini dapat memperkuat stok Beras CBP Provinsi NTB, sambil menunggu pemasukan melalui pengadaan DN dalam waktu dekat, yang diharapkan bisa masif pada masa panen raya di seluruh wilayah NTB tahun 2025," ujarnya.

Baca juga: Bulog NTB intensifkan penyaluran beras SPHP untuk stabilkan harga

Dengan stok CBP yang lebih memadai, ia mengimbau masyarakat tidak perlu panik karena Bulog siap menyalurkan kembali beras CBP tahun 2025 untuk mengimbangi harga beras medium di pasar konsumen yang saat ini di atas harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp12.500 per kg atau rata-rata mencapai Rp13.200 per kg.

Pada prinsipnya, lanjut Sri, pihaknya siap menyalurkan kembali beras SPHP ke masyarakat, baik melalui mitra pnyalur maupun operasi pasar atau Gerakan Pangan Murah, begitu ketetapan pemerintah yang mengatur penyaluran beras CBP untuk kegiatan stabilisasi pasokan dan harga beras tahun 2025 terbit nantinya.

"Di samping beras SPHP, Bulog NTB juga siap menyalurkan beras bantuan pangan tahun 2025 setelah ada penetapan resmi jumlah penerima bantuan untuk Provinsi NTB," ucapnya.

Baca juga: Upaya NTB redam gejolak harga beras
Baca juga: Bulog: stok beras di NTB aman sampai enam bulan ke depan