Ruang kelas rusak, Proses belajar di SDN 4 Jurit Baru Lombok Timur terganggu

id SDN rusak ,Lombok Timur ,NTB,sekolah rusak,ruang kelas rusak,proses belajar

Ruang kelas rusak, Proses belajar di SDN 4 Jurit Baru Lombok Timur terganggu

Gedung sekolah yang rusak di Lombok Timur, Provinsi NTB (ANTARA/Dimyati)

Mataram (ANTARA) - Ruang kelas SDN 4 Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup memprihatinkan atau rusak, karena plafon atap sudah lapuk, bahkan hampir ambruk, mengakibatkan proses belajar mengajar terganggu.

"Kerusakan plafon ruang kelas ini terjadi sudah lama sejak 2018," kata Plt Kepala SDN 4 Jurit Baru Safri di Lombok Timur, Selasa.

Terhadap kondisi ruang kelas sekolah yang rusak tersebut, menurut Plt Kasek telah berulangkali dilaporkan dan diusulkan untuk perbaikan ke dinas, namun hingga saat belum ada perbaikan, meski pihak dinas sempat menjanjikan akan segera di lakukan renovasi.

"Karena kondisi parah, kami berharap segera diperbaiki," katanya.

Baca juga: Pemkab Lombok Timur siapkan dana Rp1 miliar untuk renovasi SDN Batuyang

Lebih lanjut Safri mengatakan, untuk menghindari hal yang tak diinginkan, untuk sementara proses belajar mengajar dialihkan ke rumah dinas guru.

"Demi keselamatan siswa dan PBM tetap berjalan, PBM dipindah ke rumah dinas guru," katanya.

Hingga saat ini, hanya kelas 2 dan 3 yang masih memiliki ruang layak. Sedangkan kelas 1 dan 4 harus menggunakan ruang darurat yang tersedia, kondisi ini tentu mengganggu efektivitas pembelajaran.

"Anak-anak tidak akan fokus belajar kalau terus seperti ini," katanya.

Pihak sekolah berharap agar perbaikan segera dilakukan, setidaknya untuk bagian atap dan plafon yang dianggap paling membahayakan. Dinding dan tembok masih bisa dimanfaatkan, tetapi bagian atas sudah sangat mengkhawatirkan.

"Makanya anak-anak enggak berani kami tempatkan di ruangan itu," tegasnya.

Sementara itu, Kabid SD Dikbud Lombok Timur Khairul Razak, menjelaskan bahwa masalah seperti ini tidak hanya terjadi di SDN 4 Jurit Baru. Ia menyebutkan bahwa masih ada ratusan sekolah lain di Lombok Timur yang mengalami kondisi serupa.

"Kalau kami data, hampir ratusan sekolah belum bisa tertangani," katanya.

Baca juga: Sekolah di Lombok Timur rusak akibat cuaca ekstrem

Ia memaparkan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama. Untuk perbaikan sekolah, pihaknya hanya mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang diarahkan berdasarkan pokok pikiran (pokir) anggota dewan.

"Namun tidak bisa kami arahkan sesuai kemauan, tergantung ke mana anggota dewan itu mengarahkan," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa sistem pengusulan bantuan kini berubah. Jika dulu menggunakan aplikasi KRISNA, kini skema beralih ke sistem revitalisasi, namun petunjuk teknis hingga kini belum turun dari pusat.

"Yang kami dengar, nanti akan dikelola oleh Dinas PUPR," sebutnya.

Sekretaris Dikbud Lombok Timur Ugi Yuliandi, menegaskan bahwa SDN 4 Jurit Baru tidak termasuk penerima DAK 2025. Dari DAU yang diarahkan pun belum ada alokasi untuk sekolah ini.

"Terima kasih atas informasi, kami lanjutkan ke bidang teknis terkait untuk ditindaklanjuti," ujarnya.

Ia menyebutkan, jika memungkinkan akan dimasukkan dalam anggaran perubahan. Namun jika belum tertangani, maka akan diusulkan dalam Rencana Anggaran Induk 2026.