Solo (ANTARA) - Pelatih para-tenis meja Indonesia Muhammad Rifai Kurnia untuk rileks menjelang mengikuti Asian Youth Para Games (AYPG) 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab pada 7-14 Desember.
"Kalau saya tinggal relaksasi. Daripada nanti kita push tapi anaknya drop, mending kita relaksasi saja," kata pria yang akrab disapa Nanang itu di Solo, Jumat, menjelaskan kepada awak media kurang apa persiapan anak-anak asuhnya menjelang AYPG 2025.
Atlet para-tenis meja di AYPG 2025 dihuni oleh 11 atlet, yang didampingi lima tim kepelatihan. Sebelas para-tenis meja ini nantinya akan diikutkan tiga nomor, yaitu tunggal, ganda, dan campuran untuk berpasangan dengan negara lain.
Saat mengungkapkan target para-tenis meja di ajang edisi kelima ini, Nanang hanya berharap anak-anak asuhnya bermain semaksimal mungkin.
"Soalnya kita ini pelatihnya baru semua, atletnya baru semua, baru terjun pertama kali juga. Jadi belum tahu peta kemampuan juga. Jadi kita cuma, ya semaksimal mungkin lah. Kalau bisa ya semua dapat medali gitu aja," ungkap Nanang, yang mendampingi kontingen di AYPG untuk pertama kalinya.
Baca juga: Atlet di Indonesia Para Badminton International
Untuk pesaing terberat yang ia pantau, Nanang menyebut ada dari empat negara, yaitu China, Korea Selatan, Jepang, dan juga Uzbekistan. Kendati keempat negara itu cukup ia pantau, ia mengatakan bahwa kekuatan atlet para-tenis meja tak beda jauh.
"Permainannya ya sebenarnya sama sih kalau di para ini. Ya kita agak yang istilahnya di kelasnya itu yang agak kuat, yang biasanya yang siap gitu aja. Karena kan kita klasifikasinya beda-beda. Ada yang tangan, ada yang kaki gitu. Jadi ya sama," kata dia.
Baca juga: Para atlet Indonesia lanjutkan tur Eropa di Hylo Open 2025
Sementara itu, perwakilan atlet Imelda Tesya Ningrum berharap dapat mendapatkan medali di AYPG 2025, seperti ketika dia meraih perunggu di World Abilitysport Youth Games 2024 yang digelar di Nakhon Ratchasima, Thailand pada nomor ganda putri 18-20 tersebut.
"Harus optimistis," kata atlet 20 tahun asal Jawa Tengah tersebut.
Adapun, di edisi AYPG sebelumnya, tahun 2021 di Manamah, Bahrain, kontingen Indonesia membawa pulang 37 medali dengan rincian 12 emas, 11 perak, dan 14 perunggu. Jumlah ini tak lebih baik dari edisi 2017 di Dubai, ketika saat itu Indonesia membawa pulang 16 emas, tujuh perak, dan lima perunggu.
