Tradisi Barapan Kebo Sumbawa Barat tetap dilestarikan

id Barapan kebo,Sumbawa Barat ,NTB,kerapan kerbau

Tradisi Barapan Kebo Sumbawa Barat tetap dilestarikan

Bupati Sumbawa Barat, Provinsi NTB Amar Nurmansyah di Sumbawa Barat, Minggu (23/11/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkab Sumbawa Barat.

Sumbawa Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap berkomitmen mendukung kegiatan barapan kebo (karapan kerbau) dalam rangka melestarikan tradisi masyarakat dan mendukung pengembangan pariwisata di daerah setempat.

"Kami tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan barapan kebo sebagai bagian dari kekayaan budaya lokal," kata Bupati Sumbawa Barat Amar Nurmansyah saat hadir dalam acara barapan kebo akbar di Sirkuit Bentiu Batu Aden di Sumbawa Barat, Minggu.

Ia mengatakan agenda ini rangkaian dari perkembangan positif setelah peresmian Sirkuit Bentiu yang dilaksanakan pada Oktober 2025.

"Pemanfaatan sirkuit tersebut terus menunjukkan peningkatan dan menjadi ruang aktivitas masyarakat, termasuk dalam penyelenggaraan event tradisi barapan kebo," katanya.

Ia mengatakan pada peringatan tahun ini, panitia menyediakan hadiah utama berupa tiga sepeda motor, dua skuter, satu ekor sapi, dan sejumlah hadiah tambahan lainnya.

Baca juga: Barapan Kebo Sumbawa sangat diminati wisatawan mancanegara

Ia menyampaikan selamat kepada seluruh peserta dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mengembangkan barapan kebo sebagai bagian dari kekayaan budaya lokal.

"Mari sama-sama melestarikan budaya lokal ini untuk kemajuan pembangunan di Sumbawa Barat," katanya.

Ia mengajak seluruh undangan untuk bersama-sama melepas jalannya barapan kebo akbar dalam rangka memperingati HUT Ke-22 Kabupaten Sumbawa Barat.

"Semoga kegiatan ini bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Baca juga: NTB angkat budaya jadi daya tarik bagi sektor pariwisata

Barapan kebo atau karapan kerbau merupakan permainan rakyat di Pulau Sumbawa. Barapan kebo sebagai tradisi masyarakat agraris Sumbawa, termasuk Sumbawa Barat, yang hingga kini masih tetap dilestarikan.

Tradisi ini digelar oleh masyarakat setiap menjelang musim tanam tiba. Konon, barapan kebo acara selamatan yang muncul dari tradisi bertani masyarakat “Tanah Samawa”.

Jenis tanah di Pulau Sumbawa umumnya berupa tanah liat, sehingga barapan kebo diselenggarakan dengan tujuan membantu petani membajak sawah agar tanah secara optimal dapat ditanami.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.