Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), selama tahun 2025 telah melakukan seleksi terhadap 827 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan berbagai negara tujuan.
"Tiga negara tujuan terbanyak yakni ke Malaysia, Arab Saudi, dan Taiwan," kata Kepala Bidang Pelatihan, Penempatan Kerja dan Transmigrasi Disnaker Kota Mataram Kota Mataram Martha Yuli di Mataram, Kamis.
Seleksi calon PMI oleh petugas Disnaker antara lain melakukan pemeriksaan administrasi dengan memverifikasi kesesuaian data dan dokumen calon PMI, persyaratan, dan memastikan kondisi fisik serta mental, sesuai untuk bekerja di luar negeri.
Ia mengatakan sebanyak 827 calon PMI yang sudah diseleksi tersebut merupakan data dari Januari-November 2025 dan semuanya masih berstatus calon PMI sebab belum ada yang diberangkatkan.
Ratusan calon PMI yang belum diberangkatkan itu, kata dia, karena ada yang masih melakukan persiapan, baik itu administrasi, peningkatan kemampuan, pelatihan, dan persiapan lainnya, termasuk menunggu penempatan di negara tujuan.
"Pihak perusahaan kini tidak bisa asal kirim, sebelum ada permintaan penempatan dari negara tujuan," katanya.
Baca juga: Delapan pekerja imigran asal Mataram dipulangkan sepanjang 2025
Di sisi lain, lanjutnya, jumlah PMI asal Kota Mataram yang sudah ditempatkan ke luar negeri hingga saat ini tercatat sebanyak 892 orang dan terbanyak tujuan ke Malaysia, Arab Saudi, dan Taiwan.
"Tiga negara itu memang menjadi tujuan favorit para PMI," katanya.
Sedangkan terkait PMI yang dipulangkan sepanjang tahun 2025 Disnaker mencatat ada 12 kasus, dengan penyebab kepulangan terbanyak adalah deportasi.
Baca juga: Animo warga Mataram jadi pekerja migran di 2025 meningkat
Untuk kasus deportasi pada tahun 2025, lanjutnya, tercatat sebanyak delapan kasus, kemudian tiga kasus pencegahan, dan satu kasus meninggal dunia.
"Semoga 12 kasus pemulangan itu menjadi kasus terakhir dan tidak ada lagi tambahan di tahun 2025," katanya.
Untuk melakukan upaya pencegahan PMI ilegal, pihaknya aktif melakukan sosialisasi melalui kelurahan agar masyarakat yang berminat menjadi PMI bisa mendaftar melalui jalur resmi agar hak-hak sebagai PMI bisa didapatkan sesuai regulasi.
Baca juga: Disnaker gencarkan edukasi calon PMI asal Mataram agar patuhi jalur resmi
Baca juga: Polisi ungkap kasus perekrutan pekerja migran secara ilegal di Mataram
