Mataram (ANTARA) - Perum Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengintensifkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk meredam gejolak harga beras di pasaran.
Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog NTB, Sri Muniati, menjelaskan bahwa pengendalian harga beras membutuhkan kerja sama semua pihak agar masyarakat tetap bisa memperoleh kebutuhan pokok tersebut dengan mudah dan harga terjangkau.
"Kami juga membutuhkan bantuan berbagai pihak dalam memastikan SPHP merata tersebar di seluruh masyarakat," katanya.
Sri menyebutkan harga beras SPHP relatif murah, yakni Rp11.400 per kilogram (kg) dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500/kg.
Untuk memastikan distribusi yang merata, Bulog NTB telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra, di antaranya Rumah Pangan Kita (RPK) yang berjumlah 1.300 lembaga dan tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.
"Selain RPK, Bulog NTB juga bermitra dengan para pedagang di pasar tradisional untuk memasarkan beras SPHP kepada masyarakat sesuai dengan Harga yang sudah ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Baca juga: Upaya NTB redam gejolak harga beras
Bulog NTB tidak hanya sekadar mendistribusikan beras SPHP melalui mitra, tetapi juga melakukan kontrol dan edukasi secara berkala.
"Para mitra RPK dan pedagang di pasar tradisional tersebut tetap dikontrol dan dikunjungi untuk diberikan edukasi agar selalu mematuhi ketentuan dalam menjual beras SPHP," jelasnya.
Ia berharap dengan semakin banyaknya mitra yang terlibat, akan tercipta rasa aman di masyarakat, khususnya ibu-ibu tidak panik karena stok beras cukup dan harga masih aman.
Sri juga memastikan ketersediaan stok beras SPHP mencukupi untuk beberapa bulan ke depan. Secara keseluruhan, stok saat ini sebanyak 45 ribu ton yang tersebar di gudang-gudang Bulog NTB di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Stok beras tersebut tidak hanya dialokasikan untuk SPHP dan kebutuhan komersil, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan program bantuan pangan kepada warga kurang mampu hingga akhir 2024. Program bantuan pangan ini juga bertujuan untuk stabilisasi harga pangan.
Baca juga: Bulog: stok beras di NTB aman sampai enam bulan ke depan
"Kami menyalurkan beras Bapang sebanyak 6.430 ton per bulan dengan jumlah penerima bantuan pangan (PBP) sebanyak 643.000 kepala keluarga di 10 kabupaten/kota di NTB," kata Sri.
Selain menggandeng mitra, Bulog NTB dan pemerintah daerah juga terus berkolaborasi dalam menggelar operasi pasar atau pasar murah di seluruh kabupaten/kota di NTB.
Dalam beberapa pekan ini seluruh kabupaten/kota di NTB, cukup aktif melakukan pasar murah untuk mengendalikan harga. Jumlah eras yang dipasok setiap kegiatan rata-rata mencapai dua ton.
Berita Terkait
Upaya NTB redam gejolak harga beras
Senin, 23 September 2024 12:49
Bulog: stok beras di NTB aman sampai enam bulan ke depan
Selasa, 17 September 2024 20:50
Bulog berikan bantuan kepada 34 UMKM RPK di NTB
Senin, 19 Agustus 2024 18:23
Bulog berikan beasiswa untuk pengentasan kemiskinan ekstrem di NTB
Senin, 19 Agustus 2024 17:43
Turnamen Tenis Bulog Next 2K24 di Lombok dongkrak ekonomi lokal
Minggu, 11 Agustus 2024 20:00
Impor beras dongkrak penerimaan bea masuk di Lombok NTB
Jumat, 2 Agustus 2024 18:05
Bulog NTB punya cadangan jagung sebanyak 56.520 ton
Selasa, 23 Juli 2024 5:37
Bulog NTB jual 1.300 ton jagung kering pipil
Selasa, 23 Juli 2024 5:35