Pembangunan tol Pelabuhan Lembar-Kayangan dapat dukungan DPRD NTB

id NTB,Jalan Tol Pelabuhan Lembar - Pelabuhan Kayangan,DPRD NTB,DPRD NTB Dukung Pembangunan Jalan Tol,Pemprov NTB

Pembangunan tol Pelabuhan Lembar-Kayangan dapat dukungan DPRD NTB

Ketua Komisi IV Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup DPRD Nusa Tenggara Barat, Hamdan Kasim. ANTARA/Nur Imansyah.

Mataram (ANTARA) - Ketua Komisi IV Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup DPRD Nusa Tenggara Barat, Hamdan Kasim mendukung rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Lembar Lombok Barat ke Pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur.

"Kami mendukung penuh rencana itu, dan saya percaya seluruh masyarakat NTB juga mendukung," ujarnya di Mataram, Selasa.

Menurutnya, jika pembangunan jalan tol tersebut bisa direalisasikan tentu dapat mengurai padatnya kendaraan dari arah Kota Mataram, Pelabuhan Lembar ke Pelabuhan Kayangan yang selama ini terjadi.

"Kami dapat informasi bahwa progres-nya sudah pra feasibility study (FS) yang telah dilakukan di tahun 2024. Walaupun akan menelan anggaran sangat fantastis tapi bisa di atur pada skema anggarannya, misalnya multiyears," kata Hamdan Kasim.

Baca juga: Pembangunan jalan Tol Lembar-Kayangan NTB butuh Rp22 triliun

Anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Lombok Timur ini, menambahkan selain dapat mengurai kepadatan lalu lintas dari Pelabuhan Lembar ke Pelabuhan Kayangan, pembangunan ini juga mendukung NTB sebagai tujuan destinasi wisata andalan di Indonesia.

"Daerah kita susah menjadi salah destinasi wisata terbaik di dunia, saya yakin pemerintah pusat akan berikan dukungan penuh atas rencana tersebut," katanya.

Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin mengatakan biaya pembangunan jalan tol dengan panjang 82 kilometer ini membutuhkan anggaran Rp16 triliun sampai dengan Rp22 triliun. Biaya pembangunan jalan tol ini berdasarkan hasil studi kelayakan atau pra feasibility study (FS) yang telah dilakukan di tahun 2024.

Pembangunan jalan tol Lembar dan Kayangan ini berdasarkan pra FS melewati tiga kabupaten, yakni Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Di dalam pra FS ada tiga opsi trase jalan yang dipakai, pertama melalui jalur utara dimulai dari Lembar sampai Kayangan.

Baca juga: Pelindo implementasikan standarisasi terminal roro di Pelabuhan Lembar Lombok

Kedua melalui jalur selatan mulai dari Lembar melewati patung sapi Gerung, Lombok Barat sambung menuju Jalan Bypass sebelum langsung ke Kayangan. Kemudian ketiga melalui jalur tengah dari Lembar melewati Jalan Bypass ke Praya di Lombok Tengah selanjutnya ke Kayangan Lombok Timur.

"Dari hasil pra FS yang paling memungkinkan itu melalui jalur tengah," ujarnya.

Karena ini jalan tol, untuk pengerjaan-nya dilaksanakan sepenuhnya oleh investor melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Karena kalau memakai APBN tidak mungkin, mengingat anggaran yang digunakan cukup besar. "Kalau daerah hanya untuk pembebasan lahan saja," ujarnya.

Pembebasan lahan ini, sebut Sadimin, dari hasil pra FS dibutuhkan Rp1,95 triliun. Untuk Lombok Barat total lahan yang dibebaskan sepanjang 440 meter persegi dengan nilai pembebasan Rp300 miliar, Lombok Tengah luas lahan 1.917 meter persegi dengan nilai pembebasan Rp1 triliun dan Lombok Timur luas lahan 1.978 meter persegi dengan nilai pembebasan Rp600 miliar.

Baca juga: Gapasdap Lembar soroti kenaikan biaya operasional angkutan penyeberangan

Luas yang di bebaskan itu 60 meter untuk lebarnya, sehingga jika jalan ini di bangun, nantinya memiliki 6 jalur, dua lajur. Sementara, dalam pra FS jalan ini ditargetkan baru bisa dikerjakan di tahun 2031. Sedangkan, baru bisa kembali modal setelah 9 tahun.

Sadimin mengatakan pembangunan jalan tol Lembar-Kayangan masuk dalam penanganan tahun 2025-2029 berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 367/KPTS/M/2023 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional 2020-2040, sehingga pada 2024, sudah dilakukan pra FS oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dengan anggaran sebesar Rp1,5 miliar.

Baca juga: Jumlah penumpang di Pelabuhan Lembar Lombok diprediksi naik 11 persen

Oleh karena itu untuk mempercepat pembangunan jalan tol ini, Pemprov NTB siap mengalokasikan anggaran untuk melanjutkan pada pelaksanaan studi kelayakan pada 2025.

"Kalau ini dikerjakan FS dan desain-nya, berikutnya pusat bisa melakukan Amdal," katanya.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.