Johan Rosihan: Saatnya dunia menyapa Tambora

id Anggota DPR RI, Balai Taman Nasional Gunung Tambora, Gunung Tambora,dunia

Johan Rosihan: Saatnya dunia menyapa Tambora

Anggota DPR-RI H. Johan Rosihan berada di puncak Gunung Tambora 2.814 Mdpl jalur Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. (ANTARA/Ady Ardiansah)

Bima (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI H. Johan Rosihan, mengatakan akan mengoptimalkan pengembangan Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB), agar bisa disapa oleh dunia.

"Dulu tagline kita bahkan dijadikan event rutin tahunan "Tambora menyapa dunia. Sekarang kita ubah agar dunia menyapa Tambora," ungkapnya kepada ANTARA saat berada di puncak 2.814 Meter di atas permukaan laut (Mdpl) jalur Piong bersama tim Balai Taman Nasional Gunung Tambora dan stafnya.

Dikatakannya, kenapa harus dunia yang menyapa Tambora. Karena gunung ini, memiliki kaldera berbentuk cawan raksasa berdiameter sekitar 7 kilometer, kedalaman sekitar 800 meter dan disebut "The Greatest Crater in Indonesia" juga menyimpan banyak historis.

"Ini bukan hanya soal gunungnya saja, tapi soal Tambora nya itu sendiri. Disini banyak sejarah, mulai letusannya, tanah, kerajaan, vegetasi dan banyak potensi lainnya," jelas politisi PKS ini.

Baca juga: Tambora didorong jadi KSN konservasi dan eduwisata

Gunung Tambora, lanjut Johan, memiliki empat jalur yang karakternya berbeda dan ini tidak dimiliki gunung lainnya di Indonesia.

"Empat jalur terdiri dari dua jalur pendakian (Full tracking) dan dua jalur off-road, trail juga memiliki puncak ketinggian masing-masing. Selain itu, ada wisata alam non pendakiannya," bebernya.

Anggota DPR RI dua periode ini yakin, dengan semua potensi yang dimilikinya Tambora memiliki daya tarik tersendiri dan membuat para petualangan, pencinta alam, pecinta gunung, atlet, traveler dan wisatawan dunia ingin menikmati dan mendatanginya.

"Sudah banyak yang mengetahuinya, mengabadikan dengan gambar dan menelitinya. Oleh karena itu tidak boleh kita sia-siakan, semua yang tercatat, yang terpotret, terekam dan ditulis itu harus di optimalkan agar kebermanfaatan bisa dinikmati secara luas," paparnya.

"Sehingga memberikan nilai ekonomi dan kesejahteraan terutama untuk masyarakat yang berada di lingkar kawasannya," tambah Johan.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak agar bersama-sama menjaga, melindungi dan melestarikan.

"Mari kita jaga kebersihannya, jaga keasriannya, jaga sejarahnya dan jaga seluruh potensi yang ada. Semuanya harus dalam satu tarikan napas, sehingga kita tidak hanya mengambil parsialnnya saja," imbuhnya.

Baca juga: Jalur pendakian gunung Tambora dibuka

Pria asal Sumbawa ini memaparkan, gunung dengan puncak tertinggi 2.851 ini relatif sangat bersih, sangat asri dan di masing-masing pos nya memiliki spot yang menarik seperti di pos tiga jalur piong ada The Sound off Caldera, trus di pos dua ada menara pemantauan.

"Ini gunung masih sangat asri dan bisa saya katakan belum dipoles atau dikelola sama sekali. Belum dikelola dan diberi sentuhan saja sudah sangat luar biasa," ujarnya.

Ia berjanji, pijakan pertamanya ke Tambora akan menjadi oleh-oleh untuk disampaikan dan diperjuangkan ke pemerintah pusat terutama Kementrian Kehutanan, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE), juga mitra Komisi IV terkait lainnya.

"Saya akan sampaikan dan mendesak mereka, agar Gunung Tambora dan kawasannya bisa diperhatikan dan menjadi prioritas utama penganggaran juga pengembangannya," harapnya.

Baca juga: Sebanyak 626 orang berkunjung di wisata non pendakian Gunung Tambora saat libur lebaran

"Untuk menata dan mengembangkannya, gunung ini tidak butuh anggaran yang sangat banyak. Karena sudah sangat terkenal, jadi tidak butuh anggaran promosi. Yang dibutuhkan sekarang penataan pos, kelengkapan sarana dan fasilitas pendukung juga peningkatan kualitas SDM pegawai dan masyarakat mitra," tambah Johan.

Terakhir, politisi senior PKS NTB ini menyampaikan terima kasih banyak kepada Tim Balai Taman Nasional Gunung Tambora (BTNT), terutama Resort Piong yang sangat suport dan membersamainya selama perjalanan.

"Saya ucapkan terimakasih banyak, perjalanan yang sangat enak, penuh dengan suasana kekeluargaan, baik dengan off-road nya, maupun kebersamaan hungga saling menguatkan untuk bisa mendaki ke puncak tertinggi," ucapnya.

Baca juga: BTNT siapkan destinasi wisata khusus non pendakian di Gunung Tambora

Pada kesempatan itu juga, Johan Rosihan mengatakan akan kembali menjelajah dan gunung Tambora hingga berada di puncak yang paling tinggi.

"Insya Allah saya akan datang kembali dan mengajak para travel agen, pelaku wisata dan pejabat pusat untuk bisa merasakan dan menikmati keindahan alam juga sensasi berada di bibir kawah kaldera raksasa warisan situs sejarah ini," pungkasnya.

Diketahui, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmennya dalam mendorong pelestarian kawasan konservasi sekaligus pengembangan Tambora sebagai pusat edukasi dan pariwisata berkelanjutan di Pulau Sumbawa.

Baca juga: UNESCO validasi ulang status 'geopark' dua gunung di NTB

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.