Sebanyak 626 orang berkunjung di wisata non pendakian Gunung Tambora saat libur lebaran

id Balai Taman Nasional Gunung Tambora, Kepala BTNT Deny Rahadi, Wisata Alam Non Pendakian,wisatawan,gunung tambora,libur lebaran 2025

Sebanyak 626 orang berkunjung di wisata non pendakian Gunung Tambora saat libur lebaran

Tampak sejumlah pengunjung menikmati destinasi wisata non pendakian Oi Marai Balai Taman Nasional Gunung Tambora (BTNT) di Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima (ANTARA/Ady Ardiansah)

Bima (ANTARA) - Sebanyak 626 orang menikmati obyek wisata non pendakian Balai Taman Nasional Tambora (BTNT), Nusa Tenggara Barat (NTB) selama libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.

"626 orang itu total keseluruhan wisatawan yang berkunjung di dua lokasi destinasi yang ada selama sepekan (31 Maret-7 April)," kata Kepala Balai TN Tambora Deny Rahadi kepada ANTARA, Rabu.

Adapun rinciannya, jumlah kunjungan wisatawan di Oi Marai, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima sebanyak 600 orang dan di Sanctuary Rusa Doro Ncanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu sebanyak 26 orang.

"Jika dibandingkan dengan liburan lebaran Idul Fitri tahun sebelumnya terjadi penurunan kunjungan wisatawan," akuinya.

Baca juga: BTNT siapkan destinasi wisata khusus non pendakian di Gunung Tambora

Ia menjelaskan, penyebab penurunan kunjungan 2025 khususnya libur lebaran di Oi Marai karena cuaca ekstrem dan penerapan tarif baru.

"Sejumlah sarana prasarana (Sarpras) seperti akses jalan menuju obyek wisata rusak berat dan penyesuaian tarif tiket masuk ke Kawasan Taman Nasional, sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2024, tentang jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai pengganti PP 12 tahun 2014 yang diberlakukan sejak 30 Oktober 2024.l lalu," beber Deny.

Selanjutnya, akibat penutupan semua jalur pendakian dan wisata alam non pendakian.

"Pada tahun 2024, semua akses jalur pendakian dan wisata alam ditutup total akibat rilis BMKG tentang kondisi cuaca wilayah Bima dan Dompu. Penutupan itu, dilakukan mulai awal Januari hingga 4 April 2024 dan dibuka kembali tanggal 5 April 2024," jelasnya.

Baca juga: UNESCO validasi ulang status 'geopark' dua gunung di NTB

Kemudian, penutupan kembali pada akhir tahun 2024 hingga saat ini. Namun, lanjut pria asal Lombok ini, sejak tanggal 18 Januari 2025, obyek wisata alam non pendakian kembali di buka.

"Dampak ini yang berpengaruh pada menurunnya kunjungan, terutama saat libur Nataru 2024 lalu," tutup Deny.

Baca juga: Jalur pendakian Gunung Tambora masih ditutup dampak cuaca ekstrem