Dompu (ANTARA) - Balai Taman Nasional Tambora (BTNT), Nusa Tenggara Barat (NTB) membuka obyek wisata non pendakian selama musim liburan lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Kami menyediakan dua destinasi wisata khusus non pendakian yakni Air Terjun Oi Marai di wilayah Resort Kawinda To’i, Kabupaten Bima dan Sanctuary Rusa di wilayah Resort Doroncanga, Kabupaten Dompu," kata Kepala Balai TN Tambora Deny Rahadi kepada ANTARA, Minggu.
Ia menjelaskan, pihaknya telah berupaya maksimal menyiapkan berbagai sarana pendukung guna memberikan pelayanan dan kenyamanan para pengunjung.
"Kami telah menyiapkan SDM petugas yang mumpuni, sarana perlengkapan transaksi Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sarana pendukung lainnya," ujarnya.
Baca juga: Jalur pendakian Gunung Tambora masih ditutup dampak cuaca ekstrem
"Kami himbau kepada pengunjung yang telah membayar PNBP untuk meminta sobekan tiket kepada petugas," sambung Deny.
Pada kesempatan itu Deny menegaskan, saat ini untuk semua jalur pendakian masih kami tutup.
"Penutupan obyek wisata pendakian ini, akibat cuaca ektrem yang masih melanda wilayah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima," terangnya.
Dikatakan, kondisi cuaca di puncak masih belum kondusif, masih sering terjadi badai di sebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih terjadi di puncak.
“Hasil identifikasi lapangan di jalur Pancasila yang memiliki ketinggian 500 mdpl juga intensitas hujannya masih tinggi,” katanya.
Baca juga: Jalur pendakian Gunung Tambora masih ditutup dampak cuaca ekstrem
Menurut ilmu klimatologi, kata Deny, hujan tersebut dikenal dengan hujan orografis yaitu udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan, angin mendorong udara lembab naik sehingga suhu udara menjadi dingin, uap air mengembun dan membentuk awan kemudian terkondensasi yang akhirnya hujan turun di sekitar puncak Gunung Tambora.
Dampak dari pergeseran uap air tersebut, daerah atau lereng sekitar Tambora khusus di objek wisata non pendakian (Sanctuary Rusa dan Air Terjun Oi Marai) sudah tidak sering hujan sehingga cuaca kondusif, atas pertimbangan tersebut maka objek wisata non pendakian di TN Tambora kami buka untuk aktivitas wisata atau aktivitas lainnya.
“Meskipun demikian, wisatawan yang berkunjung harus tetap waspada dan mengutamakan keselamatan selama berwisata di TN Tambora,” katanya.
Petugas dari Obyek Wisata Oi Marai, kata Deny, akan terus melakukan pematauan tinggnya debit air di lokasi tersebut.
Petugas akan memberikan peringatakan kepada wisatawan, untuk meninggalkan lokasi air terjun, jika kondisi tidak memungkinan.
"Ini dilakukan sebagai bentuk upaya pengurangan resiko bencana di Kawasan obyek wisata," pungkasnya.
Baca juga: UNESCO validasi ulang status 'geopark' dua gunung di NTB
Secara umum kawasan BTNT memiliki enam resort. Namun, hanya empat yang membuka akses pengelolaan wisata termasuk wisata khusus non pendakian.
"Dua resort yang tidak mengelola pariwisata itu yakni Resort Doro Peti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu dan Oi Katupa, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima," bebernya.
"Kedua resort ini fungsinya sebagai penjaga eksistensi kawasan Tambora secara umum. Aktivitasnya, seperti Tambora Goes to School, anjangsana, pembinaan kader, pendidikan anak usia dini dan pemberdayaan masyarakat," tambahnya.
Diketahui, kawasan Taman Nasional Gunung Tambora secara administratif termasuk dalam Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Penunjukan kawasan Taman Nasional Tambora dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan 111/MenLHK-II/2015 tanggal 7 April 2015.
Taman nasional ini, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 11 April 2015, bertepatan dengan peringatan 200 tahun letusan besar Gunung Tambora pada 11 April 1815. Status kawasan sebelum menjadi taman nasional terdiri dari cagar alam seluas 23.840,81 hektare, suaka margasatwa seluas 21.674,68 hektare, dan taman buru seluas 26.130,25 hektare.
Kawasan konservasi Gunung Tambora memiliki keanekaragaman hayati yang banyak. Vegetasi yang tumbuh disana terdiri dari 106 jenis pohon, 18 jenis epifit, 6 jenis herba, 39 jenis liana, dan 49 jenis perdu. Potensi wisata alam Gunung Tambora berupa panorama dari hutan daratan rendah hingga hutan pegunungan.