Kota Bima (ANTARA) - Seluruh lurah di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam waktu dekat ini akan diajak untuk berwisata ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Oimbo.
“Kami akan mengajak seluruh lurah untuk berkunjung ke TPA Oimbo. Ini bukan sekadar kunjungan biasa, tapi bagian dari edukasi dan penguatan peran lurah sebagai ujung tombak penggerak kesadaran masyarakat,” kata Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan saat melakukan peninjauan kondisi TPA Oimbo, Selasa.
Dikatakannya, hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya mendorong percepatan kesadaran kolektif akan pengelolaan sampah.
"Sampah yang masuk ke TPA saat ini hampir 100 persen dari total produksi sampah harian Kota Bima, padahal idealnya hanya sekitar 40 persen yang dibuang ke TPA setelah melalui proses pemilahan," ujarnya.
"Sayangnya, proses pemilahan sampah dari sumber, baik rumah tangga, pertokoan, pasar, hingga dunia usaha, belum berjalan optimal,” sambung Wawali.
Baca juga: Pemkot Bima benahi wajah kota guna realisasikan program 100 hari kerja
Melihat kondisi tersebut, dirinya memandang penting untuk membangun kesadaran kolektif mulai dari tingkat bawah.
"Salah satu langkah yang diambil adalah mengajak para lurah untuk melihat langsung kondisi lapangan," tegas pria yang juga menjabat Ketua DPD Partai PAN Kota Bima ini.
Wawali berharap, setelah kunjungan tersebut, para lurah dapat menjadi agen perubahan yang mengkampanyekan pengelolaan sampah berbasis pemilahan di lingkungannya masing-masing.
"Mulai dari rumah tangga, pelaku usaha, pasar, hingga fasilitas umum, diharapkan mampu memilah sampah organik dan non-organik sebelum dibuang.
Baca juga: Wali Kota Bima dorong Baznas optimalkan pengelolaan dan penyaluran zakat
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Bima juga akan melibatkan pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya dalam kunjungan edukatif ini.
"Tujuannya untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya mewujudkan Kota Bima yang bersih, sehat, tertata dan nyaman, sebagaimana yang menjadi visi Pemerintahan Man-Feri dalam 100 hari kerja," paparnya.
“Kebersihan kota bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh lapisan masyarakat. Kesadaran kolektif harus kita bangun bersama,” tutup Wakil Wali Kota.
Baca juga: Gerbang masuk Kota Bima kumuh, begini respons wali kota