Ketua STKIP Tamsis : Skripsi adalah ujian mental dan ilmu

id STKIP Taman Siswa Bima, Yudisium Tahap II,skripsi,ilmu,ujian mental

Ketua STKIP Tamsis : Skripsi adalah ujian mental dan ilmu

Ketua STKIP Dr. H. Ibnu Khaldun, M.Si memberikan sambutan pada yudisium tahap II tahun 2025, untuk 44 mahasiswa empat jurusan. (ANTARA/HO-STKIP Tamsis Bima)

Bima (ANTARA) - Ketua STKIP Taman Siswa Bima, H. Ibnu Khaldun Sudirman, memberikan apresiasi tinggi kepada para mahasiswa yang mengikuti Yudisium Tahap II di Gedung Beradab, Kampus STKIP Taman Siswa Bima, Senin.

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa capaian akademik mahasiswa bukan hanya sebuah gelar, melainkan hadiah berharga bagi diri sendiri dan keluarga.

“Menjadi sarjana bukan perkara mudah. Skripsi, dengan bobot 6 SKS sebagai yang tertinggi dari total 144 SKS, merupakan ujian mental sekaligus ujian keilmuan. Ini menjadi momen untuk membuktikan kemampuan menulis secara sadar dan sistematis,” ujarnya.

Ibnu Khaldun menyoroti pentingnya skripsi sebagai tolok ukur berpikir kritis dan orisinal. Ia mengingatkan agar mahasiswa tidak terjebak dalam praktik plagiarisme dan menekankan bahwa proses bimbingan adalah bagian dari pembentukan karakter dan daya tahan intelektual.

“Kalau benar-benar ingin disebut sarjana, jangan berhenti di ijazah. Terapkan keilmuan dalam setiap pertimbangan hidup. Ini penting, terutama ketika kalian masuk ke dunia kerja,” tegasnya.

Baca juga: STKIP Tamsis Bima akan bangun sejumlah gedung baru tahun ini

Ia juga mengingatkan bahwa gelar sarjana belum otomatis memberikan lisensi mengajar. Mahasiswa yang ingin menjadi guru profesional harus mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Namun, pengalaman dari program seperti Kampus Mengajar, MSIB, dan PMM bisa menjadi nilai tambah dalam proses seleksi bantuan pendidikan.

Terakhir, ia mendorong lulusan untuk melanjutkan studi, mengikuti PPG, melamar ke kementerian lain, atau bahkan membuka lapangan kerja sendiri.

“Banyak negara mencari SDM berkualitas. Lulusan STKIP Tamsis harus mampu menjawab tantangan itu,” pungkasnya.

Diketahui, yudisium tahap dua ini digelar untuk 44 mahasiswa. Terdiri dari, Prodi PJKR 7 mahasiswa, Prodi PTI 6, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 6, dan Prodi PGSD 25 orang.

Baca juga: Program sabar STKIP Bima jadi inspirasi kampus lain di Pulau Sumbawa
Baca juga: STKIP Tamsis Bima gelar kegiatan Ramadhan beradab di dua desa