Dompu (ANTARA) - Polres Dompu kembali menggelar upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap salah satu personelnya, Briptu Febriandi.
"Polri tidak memberi ruang bagi pelanggaran berat dalam tubuh institusinya," ungkap Kapolres Dompu AKBP Sodikin Fahrojin Nur, dalam amanatnya di upacara yang berlangsung di Lapangan Apel Mapolres tersebut.
Selanjutnya, Kapolres menyampaikan enam poin penting yakni meningkatkan integritas dan profesionalisme, menjaga sinergi, memberikan pelayanan prima, menegakkan disiplin, serta beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Upacara ini bukan sekadar seremoni, tetapi cermin tegas dari pembinaan personel. Jadikan ini sebagai pelajaran keras. Jangan tunggu giliran untuk sadar,” tegasnya.
Baca juga: Terlibat narkoba, Seorang anggota polisi di Mataram dipecat secara tidak hotmat
Ia memaparkan, bahwa tindakan tegas ini dilakukan demi menjaga marwah institusi, serta kepercayaan publik yang menjadi fondasi utama keberadaan Polri di tengah masyarakat.
"Seragam ini adalah kehormatan. Sekali dikhianati, dampaknya lebih dari sekadar karier saja. Karena itu, menyangkut nama baik institusi dan rasa percaya rakyat," ujarnya.
Sodikin berharap, peristiwa ini menjadi titik balik kesadaran kolektif untuk terus menjaga integritas.
"Ini menjadi cermin bahwa Polres Dompu berkomitmen untuk bersih dari oknum, sekaligus menjaga kualitas pelayanan dan wibawa hukum di wilayahnya," tutupnya.
Baca juga: Terpopuler: Lima anggota polisi dipecat karena narkoba, pagar laut hingga tiga pencuri bawang ditangkap
Baca juga: Terlibat narkoba, Lima anggota polisi di Dompu dipecat secara tidak terhormat
Baca juga: Oknum anggota polisi di Dompu dipecat
