Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan komitmennya dalam mendukung program nasional percepatan swasembada pangan melalui partisipasi aktif dalam gerakan tanam padi serentak yang digelar oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
"Kunci ketahanan pangan adalah kemandirian dan gerakan tanam serentak ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk terus menghasilkan produksi pangan sesuai keinginan kita,” ujar Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri saat kegiatan tanam serentak dipusatkan di Desa Menemeng, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Rabu.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 14 provinsi sentra produksi padi utama dan dipusatkan secara nasional di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
"Sebanyak 13,5 hektare ditanami padi varietas Inpari 32 dengan sistem tanam jajar legowo dan pola tanam padi–padi–padi (IP3)," katanya.
Baca juga: Bupati Lombok Tengah minta kades dukung swasembada pangan
Ia mengatakan pentingnya sinergi antara pemerintah dan petani untuk memastikan ketahanan pangan nasional dapat terwujud secara berkelanjutan.
"Harga gabah kering panen (GKP) di wilayah tersebut saat ini berada di kisaran Rp 6.500 per kilogram," katanya.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah berharap agar hasil panen tahun ini dapat memberikan nilai tambah bagi petani serta turut menopang ketersediaan beras nasional.
"Dengan pelaksanaan gerakan ini, Lombok Tengah menunjukkan kesiapan nya menjadi bagian dari gerakan nasional menuju swasembada pangan yang kuat dan berdaya saing," katanya.
Baca juga: Produksi jagung di NTB 2025 ditarget capai 4 juta ton
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah M Kamrin mengatakan luas tanam padi pada musim hujan pertama mencapai 52 ribu hektare dengan produksi 6 ton per hektare.
"Sedangkan untuk luas tanam padi pada musim kemarau atau musim tanam kedua ini mencapai 35 ribu hektare," katanya.
Baca juga: Digitalisasi oleh Pupuk Indonesia dukung swasembada pangan di Lombok