Bima (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) NTB Hj. Indah Dhamayanti Putri menyatakan Festival Kampo Mahawo 2025 yang mengusung tema "Kasama Rasa, Kasama Weki, Kasabua Ade" memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Bima.
"Pemerintah Provinsi NTB menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Ibu Yenny Wahid dan tamu kehormatan yang hadir di NTB," kata Wagub saat membuka acara Festival Kampo Mahawo 2025 dengan pemukulan gong di halaman kantor Bupati Bima, Selasa.
Acara tersebut dinisiasi UN Women Country Representative and Liaison to ASEAN, Wahid Foundation, LP2DER dan Sekolah Rintisan Perempuan untuk Perubahan (La Rimpu) ini.
Baca juga: Festival Kampo Mahawo Bima 2025 perkuat fondasi perdamaian
Dikatakannya, dari hasil penyampaian 12 desa pendampingan, bahwa program ini bisa terlaksana dengan baik.
"La Rimpu kembali membuktikan bahwa ketika perempuan ada dalam penyelenggaraan konflik, maka diyakini sebuah masalah akan bisa diselesaikan," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan UN Women Country Representative and Liaison to ASEAN Mrs. Ulziisuren Jamsran mengatakan, setelah mendengarkan testimoni dari warga desa dan kelurahan dampingan, para pemimpin dunia perlu mendengarkan testimoni ini.
"Festival Kampo Mahawo merupakan langkah untuk menyelesaikan konflik yang merupakan kerja terus-menerus serta tergambar dalam perencanaan dan alokasi lokasi anggaran untuk terus membangun perdamaian," jelasnya.
Diketahui, program Kampo Mahawo atau kampung damai ini digagas sejak 2024 bertujuan mendorong ketangguhan komunitas berbasis nilai lokal dan penguatan kepemimpinan perempuan.
Program ini, menjangkau 12 desa/kelurahan di Kabupaten Kabupaten dan Kota Bima. Adapun desa tersebut Dadibou, Kalampa, Ncera, Penapali, Rato, Renda, Roi, Roka, dan Samili. Sementara kelurahan yakni Dara, Paruga, dan Penatoi.
