Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memandang partai politik (parpol) perlu menghadirkan pemimpin yang negarawan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, bukan sekadar politisi.
Menurut Hidayat, partai politik dapat menjadi pintu besar yang melahirkan kembali pemimpin negara yang berjiwa negarawan agar cita-cita proklamasi dan reformasi dapat diwujudkan.
"Masalahnya, sering kali partai politik melupakan sejarah keberhasilan menghadirkan negarawan, dan legalitas yang diberikan oleh konstitusi bahwa partai politik bisa menghadirkan kepemimpinan negarawan,” ujar Hidayat dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Ia mengingatkan bahwa sejarah membuktikan partai-partai politik terdahulu mampu melahirkan politisi yang sekaligus negarawan. Misalnya, kata dia, seperti HOS Tjokroaminoto, Kasman Singodimedjo, Syafruddin Prawiranegara, Mohammad Natsir, bahkan Soekarno dan Mohammad Hatta.
Baca juga: Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG
Oleh sebab itu, dia menyinggung dan mengkritik dikotomi negarawan dan politisi yang disampaikan oleh mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif.
“Seolah-olah politisi atau politikus bukan negarawan dan sebaliknya, sehingga dimaknai bahwa partai politik tidak menghasilkan negarawan, melainkan hanya politisi atau politikus saja,” katanya.
Baca juga: Saling hormati kedaulatan negara upaya wujudkan perdamaian dunia
Ia mengatakan politisi yang negarawan atau sebaliknya memungkinkan pada saat ini, sehingga masyarakat dan terutama partai politik tidak perlu terjebak pada dikotomi tersebut.
“Seolah-olah kalau partai politik hanya menghasilkan politisi atau politikus dan bukan negarawan, atau para tokoh agar bisa disebut sebagai negarawan harusnya keluar dari partai politik atau tidak berasal dari partai politik,” ujarnya.
