Bima (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menyerap atau membeli padi (beras dan gabah) dari petani di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu 43 ribu ton pada tahun 2025.
"Tahun ini kami menargetkan 43.344.000 ton setara beras dan saat ini realisasinya sudah 13,90 persen (6.027 ton)," kata Kepala Bulog Cabang Bima Heri Sulistyo kepada ANTARA, Senin.
Ia menjelaskan, 43 ton tersebut dibagi tiga wilayah. Kabupaten Bima dan Kota Bima itu 28.295 ton, sementara Kabupaten Dompu 15.049 ton.
"Saat ini tengah dilakukan pembelian secara perlahan-lahan, karena masih banyak petani yang belum panen," jelasnya.
Baca juga: Bulog akan serap 9.000 ton jagung di Bima dan Dompu
Heri menegaskan, pihaknya akan membeli gabah dengan harga Rp.6.500 per kg dan beras Rp.12.000 per kg.
"Kebijakan ini mengikuti Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat," bebernya.
"Harga gabah petani tahun sebelumnya Rp6.000 per kg. Jadi ada selisihnya Rp.500 dengan tahun ini," sambungnya.
Baca juga: Bulog gelar gerakan pasar murah di 18 kecamatan se-Kabupaten Bima
Bulog memastikan, penyerapan gabah petani di Bima dan Dompu akan berlangsung hingga masa panen selesai, yang diperkirakan terjadi pada April atau Mei 2025.
Muhaemin petani asal Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima mengaku senang karena gabah/padinya di banderol harga Rp6.500. Pembelian itu langsung di lokasi lahan garapannya.
"Terima kasih kepada pemerintah khususnya perum Bulog, terima kasih pula kepada Babinsa Desa Karumbu dan terima kasih pula kepada bapak Presiden sudah membeli padi kami dengan harga 6.500," tutupnya.
Baca juga: Bulog Bima mulai menyerap gabah petani untuk cadangan pangan nasional