Bima (ANTARA) - Seorang pasien balita bernama Aruni (1,2 tahun), asal Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga menjadi korban malpraktik tenaga medis Puskesmas Bolo.
"Saya sudah laporkan terkait kasus yang dialami cucu saya tersebut kepada Polisi" kata kakek korban, Aidin saat dikonfirmasi, Selasa.
Dikatakannya, hal itu menyusul kondisi tangan pasien mengalami pembengkakan dan bernanah usai pemasangan jarum infus di Puskesmas Bolo.
"Kondisi itu membuat cucu saya sampai dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB untuk memastikan jari jemarinya berfungsi," jelasnya.
Aidin memaparkan, bahwa pasien dibawa orang tuanya ke Puskesmas Bolo pada 10 April 2025, akibat batuk dan demam.
"Setibanya di puskesmas, tim medis langsung mengambil tindakan berupa pemasangan cairan infus, tak berselang lama tangan korban mengalami pembengkakan," tandasnya.
Baca juga: Diduga malpraktik, Pasien kanker payudara somasi RSUP NTB
Selama tiga hari dirawat di Puskesmas Bolo, kondisi pasien tak kunjung membaik, tangannya justru semakin membengkak dan bernanah sehingga harus dirujuk ke RSUD Sondosia.
"Karena tidak juga menunjukkan perubahan, pasien lantas dirujuk ke RSUD Bima untuk dilakukan operasi," bebernya.
"Usai dioperasi kita disarankan ke RSUP NTB untuk memastikan jari-jari korban berfungsi dengan baik," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bolo, Nurjanah, enggan menanggapi lebih jauh tuduhan malapraktik yang kini dilaporkan ke Polres Bima.
Baca juga: RSUP NTB: Penanganan medis pasien korban malpraktik sudah sesuai SOP
Ia mengakui, pihaknya telah menemui pihak keluarga sekaligus menjenguk Aruni saat dirawat di RSUD Sondosia. Saat itu, dia juga menyampaikan rasa empati yang mendalam.
"Kami mendoakan agar korban segera diberikan kesembuhan," tandasnya.
Terkait laporan ke Kepolisian, Nurjanah menegaskan sangat menghargai dan menghormati keputusan keluarga Aruni yang melaporkan Puskesmas Bolo ke Polres Bima.
"Kami akan tetap kooperatif dan patuh terhadap aturan yang berlaku. Kalau dipanggil, kami akan menghadiri untuk memberikan keterangan," pungkasnya.
Baca juga: Seorang balita meninggal dengan kulit melepuh