Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menyiapkan bantuan air bersih untuk menghadapi musim kemarau 2025.
"Kami menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 350 tangki untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di musim kemarau ini," kata Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf di Lombok Tengah, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, potensi hujan di wilayah NTB mulai berkurang, karena telah memasuki peralihan musim hujan menuju musim kemarau.
"Sampai saat ini belum ada permintaan air bersih yang diajukan masyarakat," katanya.
Baca juga: BNPB bantu tandon air dukung penanganan kekeringan di Lombok Tengah
Ia mengatakan puncak musim kemarau 2025 diprakirakan terjadi pada Juni-Agustus 2025, sehingga diharapkan masyarakat mulai melakukan antisipasi dengan membuat penampungan air.
Adapun wilayah rawan kekeringan [ada musim kemarau antara lain di Kecamatan Praya Timur, Kecamatan Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya dan Kecamatan Janapria.
"Kami tetap siap menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat yang terdampak di musim kemarau ini," katanya.
Baca juga: Polisi salurkan bantuan air bersih kepada warga di Lombok Tengah
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan saat ini wilayah NTB berada pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau.
"Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba – tiba dan bersifat lokal, banjir, dan tanah longsor," kata Prakirawan BMKG NTB Angga Permana dalam keterangan tertulisnya di Mataram.
Hasil monitoring indeks IOD dan ENSO pada dasarian terakhir menunjukkan IOD berada pada kategori Netral dengan indeks 0.85, fase IOD Netral diprediksi tetap bertahan hingga semester kedua tahun 2025.
"Anomali SST di Nino3.4 menunjukkan indeks sebesar0.013, kondisi ini mengindikasikan ENSO Netral dan diprediksi akan tetap Netral hingga semester kedua tahun 2025," katanya.
Baca juga: Masyarakat Lombok Tengah kesulitan air bersih akibat kemarau
Baca juga: BPBD Lombok Tengah mengusulkan tambahan dana bantuan air bersih Rp100 juta