Bima (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI secara resmi mempromosikan penyelenggaraan Festival Sangiang Api (FSA) tahun 2025 yang berlangsung 27 Juli-2 Agustus mendatang di Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Melalui akun resmi Facebook @Kementrian Pariwisata RI, promosi ini ditandai dengan unggahan poster resmi dan informasi lengkap tentang acara, serta menandai akun @Dispar Kabupaten Bima dan @Wisata Kota pada Kamis (3/7).
Festival ini akan menyuguhkan beragam kegiatan seru dan penuh nilai budaya, seperti Lomba sampan layar dan dayung, Pacuan kuda, Simi (menyelam), Educamp dan jelajah doro Sangiang, Bazar ekonomi kreatif, Parade muna tembe (menenun), Kango kadodo (pembuatan dodol tradisional), Sara’u Jara (ritual adat kuda), Atraksi Pentas Budaya, Tari kolosal dan teater tradisional, Sangiang api run festival 10K, Fun bike serta berbagai hiburan rakyat lainnya.
Baca juga: IKRA dan Pemkab Bima matangkan penyelenggaraan Festival Sangiang Api 2025
Dalam unggahan itu, Kemenpar RI mengajak masyarakat luas untuk ikut meramaikan ajang tahunan yang memadukan pesona alam dan kekayaan budaya Bima.
“Festival Sangiang Api 2025 segera hadir! Catat tanggal dan lokasi pelaksanaannya ya!” tulis akun resmi Kemenpar dalam caption unggahannya.
Postingan ini kemudian di tutup dengan tanda tagar, #festivalsangiangapi, #whennaturemeetsculture, #dinaspariwisatakabupatenbima dan #WonderfulIndonesia.
Ketua Tim Pengarah FSA 2025 Jamal Ikraman, menyambut baik promosi tersebut. Ia menyebutkan, bahwa unggahan tersebut adalah bentuk dukungan konkret dari Kementerian.
"Kami sudah beberapa kali melakukan audiensi dengan pihak Kemenpar, termasuk bertemu langsung dengan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Vinsensius Jemadu,” ujarnya.
Baca juga: Festival Sangiang Api 2025 di Bima bakal masuk KEN
Jamal menegaskan, bahwa meskipun dukungan anggaran belum memungkinkan karena efisiensi di tingkat pusat, Kemenpar telah memberikan rekomendasi resmi serta dukungan promosi melalui kanal digitalnya.
"Bahkan, mereka turut mempromosikan FSA 2025 ke berbagai forum event daerah dan nasional," paparnya.
Kegiatan ini, diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke wilayah timur Indonesia.
“Ini bukan sekadar hiburan, tapi menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan potensi wisata bahari dan budaya lokal Bima ke publik nasional maupun internasional,” pungkas Jamal.
Baca juga: Festival Sangiang Api 2025 butuh dukungan Gubernur NTB
Baca juga: Bupati Bima : Festival Sangiang Api ajang promosi wisata bahari dan budaya
Baca juga: Festival Sangiang Api 2025 ajang promosi wisata 'terpanas' di Bima