Bima (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bima bersama Ikatan Keluarga Wera Nusantara (IKRA), akan menggelar Festival Sangiang API (FSA) tahun 2025, sebagai salah satu wahana promosi pariwisata bahari Kabupaten Bima dan telah resmi masuk dalam Calender Of Event (CEO) NTB,"
"Event ini bakal digelar dari 27 Juli sampai 2 Agustus 2025 dan sepertinya bakal jadi lebih panas dari sebelumnya secara harfiah dan kultural," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Wera Nusantara (DPP IKRA) Prof. Dr. Muchtar dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Ia memaparkan, FSA tahun 2025 diharapkan dapat memberikan dampak dalam beberapa aspek. Antara lain, mengangkat dan memperkenalkan potensi pariwisata pada tingkat nasional dan internasional.
"Tentunya kami mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya seperti industri kreatif, perdagangan serta jasa yang jauh lebih massif, serta mendukung program pemerintah khususnya Pembangunan Destinasi Super Prioritas (PDSP) sebagai daerah penyangga," jelas Guru Besar ke-288 di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) ke-288 ini.
Baca juga: Festival Soundtuari 2025 ajang promosikan wisata Lombok Utara
Menurutnya, FSA bukan cuma soal kumpul-kumpul liat atraksi, tapi ini momen warga Wera buat nunjukin ke dunia
“Kami punya laut biru, budaya tua, dan karya kreatif yang enggak bisa lo temuin di tempat lain.” ujarnya.
"Dari ritual adat, pentas seni, sampai pameran produk lokal yang digarap sama UMKM muda Bima, semuanya dijahit dalam vibes khas timur yang chill tapi berbobot," sambung pria yang juga menjabat Wakil Rektor ini.
Lebih lanjut Prof Muchtar menuturkan, yang bikin makin serius, tahun ini FSA bakal ditinjau langsung oleh tim dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Jika semuanya on point, FSA bisa masuk Kalender Event Nasional 2026. Artinya? Festival ini bisa punya impact nasional.
Baca juga: Puluhan ribu warga semarakkan pawai di Festival Rimpu Mantika 2025
Ia menuturkan, dari pariwisata naik, ekonomi lokal bergerak, sampai orang-orang kreatif di Bima punya panggung lebih gede buat unjuk karya.
“Ini bukan cuma event hiburan. Tapi ruang buat nunjukin kalau Bima dan Wera punya tempat dalam peta pariwisata nasional dan bahkan internasional,'' pungkas Prof Muchtar.
Sebagai informasi, FSA pertama kali dihelat pada tahun 2016 digelar di pesisir pantai Desa Sangiang, Kecamatan Wera. Event ini, kemudian menjadi event tahunan dan mendapat banyak perhatian seperti Mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Mantan Bupati Bima yang kini jadi Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Damayanti Putri, Mantan Anggota DPR RI Dr. H. Muhammad Syafruddin (HMS) dari PAN dan beberapa kampus ternama seperti Universitas Gajah Mada (UGM).
Festival tahun ini, diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari tradisi budaya, gebyar kuliner, expo kerajinan rakyat, berbagai lomba, jelajah gunung Sangiang Api, kemah literasi pesisir dan berbagai kegiatan lainnya.
Baca juga: Festival Rimpu Mantika Bima 2025 libatkan 17 paguyuban daerah