Festival Rimpu Mantika Bima 2025 libatkan 17 paguyuban daerah

id Festival Pesona Rimpu Mantika 2025, Dinas Pariwisata Kota Bima,Paguyuban,kota bima

Festival Rimpu Mantika Bima 2025 libatkan 17 paguyuban daerah

Templet Festival Rimpu Mantika (ANTARA/HO-Dispar Kota Bima)

Kota Bima (ANTARA) - Festival Rimpu Mantika 2025 akan melibatkan 17 paguyuban daerah di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Saat ini yang sudah terdaftar ada 17 Peguyuban daerah yang mendaftar menjadi peserta di kegiatan Festival Rimpu Mantika 2025," kata Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Bima, Buana Eka Putra kepada ANTARA, Selasa.

Dikatakannya, Peguyuban yang terlibat berasal dari berbagai etnis dan komunitas yang berdomisili di Kota Bima, seperti Medan, Ambon, Betawi, Sunda, Jawa, Bali, Lombok, Batak, Bugis, Padang, Manggarai, hingga Tionghoa.

"Keikutsertaan mereka bukan hanya menjadi simbol harmoni sosial, tetapi juga menambah kekayaan warna budaya dalam perhelatan tersebut," jelasnya.

Baca juga: Sebanyak 70 ribu peserta siap ramaikan Festival Rimpu 2025 di Kota Bima

“Mereka hadir diwajibkan mengenakan Rimpu dan balutan Nggoli (Tenunan Khas Bima) saat mengikuti pawai. Selain itu, mereka akan menghadirkan suasana daerah asalnya saat acara bazar kulineran dan ekonomi kreatif (ekraf),” sambungnya.

Eka Buana menuturkan, festival ini akan melalui rute Paruga Nae hingga Lapangan Serasuba dan ini yang berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Rutenya kami perpendek, karena kami ingin semua peserta sampai di garis finis di Lapangan Serasuba saat ba'da dzuhur. Tahun-tahun sebelumnya, peserta banyak yang tidak sampai di garis finis dan ada yang sampai saat ba'da ashar," tandasnya.

Baca juga: Wali Kota Bima bertemu Menekraf Teuku Riefky bahas festival rimpu

Tak hanya peguyuban, ratusan elemen masyarakat lainnya juga berpartisipasi. Mereka terdiri dari organisasi masyarakat (Ormas), organisasi profesi, organisasi kepemudaan (OKP), BUMN, perusahaan swasta, lembaga vertikal, sekolah, perguruan tinggi, hingga komunitas-komunitas lokal.

Lebih lanjut Kabid Eka Buana menegaskan, dalam kegiatan ini peserta pawai budaya mengenakan busana khas Rimpu dan Nggoli yang menjadi ciri utama dalam festival ini.

"Mereka akan menampilkan aneka kreativitasnya dan di iringan musik tradisional Mbojo dan tarian kolosal, hingga kendaraan hias bertema adat dan budaya," pungkasnya.

Selain pawai rimpu, kegiatan yang dilaksanakan 24-26 April ini akan ada sejumlah acara hiburan, bazar kulineran dan ekraf di area Lapangan Serasuba. Masing-masing paguyuban diberi kesempatan, untuk mendesain stan dengan ornamen khas daerah asal mereka dan menyajikan makanan tradisional yang memikat lidah, mulai dari gudeg, rendang, pempek, sate lilit, hingga kue keranjang.

Baca juga: Pemkot Bima-NTB keluarkan pedoman Festival Rimpu Mantika
Baca juga: Festival Rimpu Mantika Bima diharapkan perkenalkan potensi tiga daerah

notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com