Mataram (ANTARA) - Kementerian Agama mengingatkan seluruh Petugas Haji Daerah (PHD), termasuk di Embarkasi Lombok Nusa Tenggara Barat, untuk melayani Jamaah Calon Haji (JCH) secara maksimal, bukan dilayani.
"Salah satu pesan penting Menteri Agama (Menag) RI itu meminta PHD melayani jamaah secara maksimal. CJH yang tidak merasa tidak dilayani, minta melaporkan ke Kemenag NTB," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, Zamroni Aziz saat melepas JCH Kloter 7 di Asrama Haji NTB di Mataram, Jumat.
Ia mengakui ada sanksi tegas yang akan diberikan kepada petugas yang tidak melayani jamaah. Mereka bisa saja dipulangkan sebelum puncak haji.
"Jika ada PHD yang tidak melayani dengan baik, silakan laporkan kepada kami. Kami akan meneruskan laporan tersebut kepada Menteri Agama dan memastikan tindakan tegas. Termasuk, kemungkinan pemulangan petugas sebelum puncak haji," tegasnya.
Baca juga: 1.406 orang mendaftar sebagai calon petugas haji di NTB
Zamroni mengatakan permintaan ini tidak saja ditujukan ke PHD. Namun juga petugas lainnya. Ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter dan perawat wajib memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah.
Ia menyampaikan tiga pesan penting Menteri Agama yang ditujukan kepada para jamaah calon haji. Pertama, jamaah diingatkan tidak terlibat dalam pembicaraan yang tidak perlu.
Ia mengajak jamaah untuk memanfaatkan momen berharganya untuk berdoa, berzikir, dan beribadah, mengingat lama waktu yang telah mereka tunggu untuk berangkat haji.
Baca juga: Kemenag mulai rekrut petugas haji 2025 di Lombok Tengah
Kedua, Zamroni meminta agar jamaah tidak menggunakan ponsel mereka saat beribadah, terutama saat tawaf, dan memperbolehkan penggunaannya hanya di waktu yang tepat, seperti saat berada di hotel.
"Memang penting mengabari keluarga, tetapi jangan sampai mengurangi nilai ibadah," ujarnya.
Ketiga, ia menekankan perlunya kesabaran di setiap langkah pelaksanaan ibadah haji. Zamroni mengajak seluruh jamaah calon haji untuk menjaga nama baik Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan bangsa Indonesia.
"Karena Indonesia dikenal santun, terutama kita dari NTB," katanya.
Baca juga: Kemenag NTB: Petugas kesehatan haji tingkatkan layanan jelang Armuzna
Baca juga: 370 PPIH diterjunkan mengawal jamaah haji NTB
Kemenag ingatkan PHD NTB bertugas layani jamaah bukan dilayani

JCH Kloter 7 Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat tiba di Bandara Internasional Zainiddin Abdul Madjid (Bizam) untuk kemudian diterbangkan ke Tanah Suci, Arab Saudi, Jumat (9/5/2025). ANTARA/Kemenag NTB