75 persen material Kantor Wali Kota Mataram pakai bahan lokal

id Pemkot Mataram,kantor wali kota Mataram,materal bahan lokal

75 persen material Kantor Wali Kota Mataram pakai bahan lokal

Desain pembangunan gedung Kantor Wali Kota Mataram di kawasan Jalan Gajah Mada, Jempong, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/HO-Kominfo Mataram.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan 75 persen material yang digunakan untuk pembangunan gedung Kantor Wali Kota Mataram di kawasan Jalan Gajah Mada memakai bahan lokal dan dalam negeri.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Sabtu, mengatakan pembangunan kantor wali kota di atas lahan seluas 3 hektare dengan konsep ramah lingkungan.

"Sekitar 75 persen berbagai material yang digunakan berasal dari lokal dan dalam negeri sesuai standar Indonesia (SNI)," katanya.

Material dalam negeri yang biasa digunakan antara lain batu bata, kayu, beton, semen, besi, dan berbagai material alami seperti batu alam dan bambu.

Baca juga: Gedung baru Kantor Wali Kota Mataram mulai dibangun

Material lokal digunakan, selain lebih mudah diakses juga dapat membantu mengurangi biaya transportasi dan mendukung industri lokal.

"Dengan demikian, dapat meningkatkan penggunaan produk lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada produk impor, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas produk lokal," katanya.

Menurutnya, pembangunan kantor wali kota itu dikerjakan oleh PT Damai Indah Utama (DIU), dan sesuai kontrak yang ditandatangani pada Rabu (7/5), proses pembangunan dilaksanakan selama 8 bulan ke depan atau sampai 31 Desember 2025.

Kegiatan penandatanganan kontrak pengerjaan disaksikan langsung oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram. Kejaksaan dilibatkan sebagai pendamping salah satu dari sepuluh proyek strategis yang dikerjakan Pemkot Mataram tahun ini.

"Bahkan kami rapat persiapan pelaksanaan kontrak di aula Kejari Mataram," katanya.

Baca juga: Kantor Wali Kota Mataram yang lama di Pejanggik tetap jadi pusat layanan masyarakat

Ia mengatakan, dengan penandatanganan kontrak maka seluruh dokumen dan persyaratan pembangunan Kantor Wali Kota Mataram sudah dilengkapi.

Menurutnya, proses pengerjaan Kantor Wali Kota Mataram berjalan cukup cepat tanpa hambatan. Mulai dengan proses tender layaknya kendaraan yang melintas di jalan tol.

Pasalnya, dari 39 perusahaan yang mendaftar sebagai peserta lelang atau tender pembangunan Kantor Wali Kota Mataram, hanya PT DIU yang mengajukan penawaran.

"Dari pagu anggaran Rp58 miliar untuk pembangunan tahap pertama kantor wali kota, perusahaan tersebut mengajukan nilai penawaran sebesar Rp56,8 miliar lebih," katanya.

Baca juga: PUPR buka tender pembangunan kantor Wali Kota Mataram

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana sebelumnya mengatakan kantor baru Wali Kota Mataram di konsep dengan menggabungkan unsur kebudayaan lokal, arsitektur modern, dan prinsip ramah lingkungan.

Selain itu juga, bangunan tersebut dirancang tanggap bencana dengan desain yang mengedepankan ketangguhan terhadap bencana, serta inklusivitas bagi semua kalangan masyarakat.

Pembangunan kantor wali kota itu, akan dibangun beberapa tahap dan sudah direncanakan dengan matang terutama pada desain di beberapa bagian menggunakan kearifan lokal, dan secara filosofis menggambarkan keterbukaan pelayanan.

"Kami berharap gedung ini bisa menjadi kebanggaan bagi semua dan dapat memenuhi persyaratan tidak hanya secara administratif, tapi juga kelengkapan lainnya," katanya.

Baca juga: Pembangunan kantor Wali Kota Mataram di Lingkar Selatan dilelang Rp58 miliar