Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan sosialisasi klaster logistik penanggulangan bencana dalam rangka mengantisipasi dampak bencana alam.
"Lombok Utara memiliki 11 jenis ancaman bencana, mulai dari tingkat risiko tinggi hingga risiko rendah," kata Wakil Bupati Lombok Utara Kusmalahadi Syamsuri saat membuka acara sosialisasi di Lombok Utara, Kamis.
Ia mengatakan klaster logistik bertujuan untuk membangun koordinasi dan kolaborasi semua pihak untuk kesiapan dan ketersediaan logistik, meningkatkan respons logistik pada status keadaan darurat.
"Saya mengapresiasi atas terselenggara kegiatan sosialisasi ini, mengingat daerah kita sangat rentan terjadi bencana,"ucapnya.
Baca juga: Lombok Utara susun roadmap penanganan bencana
Ia mengatakan kesiapan dalam menghadapi setiap bencana menjadi keharusan,memahami setiap tugas yang dilakukan, sehingga dapat tepat sasaran.
"Harapan dari kegiatan ini semakin mempermudah koordinasi saat tanggap darurat serta pengerahan logistik dan peralatan," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksanaan BPBD Lombok Utara M Zaldy Rahadia mengatakan pembentukan klaster logistik sangat penting dikarenakan dalam manajemen penanggulangan bencana 80 persen keberhasilan dalam penanganan bencana adalah logistik.
"Dalam aktivitas penanggulangan bencana tidak lepas dari logistik, jadi kegiatan sosialisasi sangat penting untuk dilaksanakan serta ditindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Lombok Utara jadi percontohan Gerakan Kencana di NTB
Dalam penanganan bencana sistem kelogistikan harus berjalan dengan baik, sehingga tidak ada saling tunjuk terkait dengan tanggung jawab yang diberikan.
"Sosialisasi klaster logistik bertujuan untuk mempersiapkan dan memperkuat kerja sama dengan semua pihak," katanya.
Baca juga: Polisi tingkatkan patroli bencana hidrometeorologi di Lombok Utara