Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyusun roadmap atau peta penanganan bencana untuk mengantisipasi dampak bencana banjir dan tanah longsor di daerah setempat.
"Penyusunan peta penanganan bencana ini adalah langkah strategis untuk menciptakan sistem pengurangan risiko bencana yang lebih efektif dan terintegrasi," kata Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu saat acara penyusunan roadmap bencana dan pengukuhan pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana Lombok Utara Periode 2024-2027 di Lombok Utara, Senin.
Ia mengatakan sebagai daerah yang rentan terhadap bencana, Kabupaten Lombok Utara memiliki tantangan besar dalam mengelola risiko bencana, sebelum mengalami berbagai bencana alam maupun nonalam yang berdampak bagi masyarakat dan perekonomian.
"Dokumen ini sebagai panduan bagaimana tata kelola yang lebih baik dalam menghadapi dan mengurangi dampak bencana," katanya.
Baca juga: Polisi tingkatkan patroli bencana hidrometeorologi di Lombok Utara
Ia mengatakan melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan, dapat menciptakan sistem yang bersifat responsif terhadap bencana dan juga proaktif dalam upaya mitigasi.
"Lembaga yang bergerak di bidang kebencanaan sangat lengkap, baik dari pemerintah maupun relawan sudah terbentuk," katanya.
Bupati mengatakan untuk mengantisipasi dampak terjadi bencana alam penting edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang tentunya bisa membuat kesadaran dan pengetahuan tentang risiko bencana.
"Pengurus lembaga yang telah dikukuhkan ini harus mampu menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana," katanya.
Baca juga: Lombok Utara jadi percontohan Gerakan Kencana di NTB
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Lombok Utara Zaldy Rahadian mengatakan kepengurusan Forum Pengurangan Resiko Bencana ini diharapkan sebagai wadah untuk bersinergi dan berkolaborasi terkait dengan manajemen kebencanaan di Lombok Utara dan sebagai mitra pemerintah dalam melayani masyarakat terkait dengan kebencanaan.
"Dari 14 bencana di Indonesia, 11 di antaranya bencana tersebut ada di daerah, baik bencana alam dan bencana nonalam serta tingkat resiko terkait kebencanaan yang masih sangat tinggi di Lombok Utara," katanya.
Adapun dalam kepengurusan Forum Pengurangan Risiko Bencana Lombok Utara dengan Ketua Budiawan, Wakil Ketua Asmadi, Sekretaris Marianto dan Samsul Muhyin.