NWDI Peduli salurkan bantuan untuk korban bencana alam di Sumatera

id NWDI,Salurkan Bantuan,Bencana Alam Sumatera,Muhammad Zainul Majdi,Banjir Aceh

NWDI Peduli salurkan bantuan untuk korban bencana alam di Sumatera

Lembaga Amil Zakat Nasional Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (LAZNAS NWDI) mulai menyalurkan bantuan tahap pertama bagi penyintas banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. (ANTARA/HO-NWDI)

Mataram (ANTARA) - Lembaga Amil Zakat Nasional Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (LAZNAS NWDI) mulai menyalurkan bantuan tahap pertama bagi penyintas banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Penyaluran bantuan tahap pertama tersebut merupakan bagian dari respon cepat NWDI Peduli terhadap situasi darurat yang menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat di tiga provinsi tersebut.

Bencana yang terjadi sejak akhir November 2025 telah menyebabkan kerusakan luas pada permukiman, gangguan aktivitas harian, dan memaksa banyak keluarga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Sejumlah titik mengalami terputusnya akses jalan dan keterbatasan pasokan air bersih, sehingga kebutuhan dasar menjadi prioritas utama dalam penyaluran bantuan.

Bantuan tahap pertama didistribusikan melalui Kafalah IKAT Aceh, Pengurus Wilayah NWDI Sumatera Barat, serta OIAA Sumatera Utara. Ketiga pihak ini berperan memastikan penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan asesmen kebutuhan mendesak di wilayah masing-masing.

Sebagian besar dukungan bersumber dari penggalangan dana keluarga besar NWDI di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya dari jamaah, santri, guru, masyarakat, dan para dermawan di lingkungan organisasi yang berpusat di Pancor, Kabupaten Lombok Timur. Dukungan tersebut menjadi modal awal yang memungkinkan NWDI Peduli bergerak cepat mengirimkan bantuan ke daerah terdampak.

Ketua LAZNAS NWDI, Prof Dr Fathurrahman Muhtar, menegaskan bahwa koordinasi lintas wilayah terus dilakukan untuk memperluas jangkauan bantuan.

"Kami terus berkomunikasi dengan semua pihak yang berkontribusi dalam aksi kemanusiaan ini dan menyalurkannya sesegera mungkin, berapa pun nilainya," katanya.

Ia menambahkan bahwa NWDI Peduli tetap memantau perkembangan situasi dan siap melakukan penyesuaian langkah lanjutan agar bantuan dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat terdampak.

"Kami memonitor kondisi di lapangan dan menyiapkan respon berikutnya sesuai kebutuhan," ujarnya.

Baca juga: Korban meninggal akibat bencana Aceh bertambah jadi 349 orang

Di berbagai daerah, pengurus NWDI mulai dari wilayah, daerah, hingga cabang, serta sekolah, madrasah, perguruan tinggi, lembaga di bawah NWDI, majlis taklim, dan majlis hiziban turut menggelar doa bersama dan aksi solidaritas. Partisipasi masyarakat Indonesia juga terus mengalir sebagai wujud empati terhadap penyintas bencana di Sumatra.

Gerakan tersebut sejalan dengan arahan Ketua Umum PB NWDI, TGB Dr H Muhammad Zainul Majdi, yang mendorong keluarga besar NWDI untuk memperkuat peran sosial dan hadir membantu warga yang terdampak bencana.

Salah satu wilayah yang mengalami dampak paling parah adalah Tapanuli Selatan, di mana sejumlah keluarga terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.

LAZNAS NWDI memastikan bahwa amanah dari para donatur telah diteruskan kepada para penyintas melalui dukungan OIAA Sumatera Utara, yang berperan dalam memastikan bantuan menjangkau kelompok-kelompok yang membutuhkan.

Baca juga: Pemprov NTB siapkan bantuan untuk korban banjir di Pulau Sumatera

LAZNAS NWDI menyampaikan apresiasi atas kepercayaan para dermawan dan menegaskan komitmennya untuk menyalurkan bantuan secara amanah dan tepat sasaran.

"Masih banyak penyintas yang membutuhkan uluran tangan. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersama dalam gerakan kemanusiaan ini," demikian pernyataan resmi lembaga.

Semoga kepedulian yang disampaikan menjadi kekuatan bagi para penyintas untuk bangkit dari situasi sulit, dan semoga Allah SWT melapangkan rezeki serta hati seluruh donatur yang telah terlibat.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.