Bima (ANTARA) - Panitia Festival Sangiang Api (FSA) 2025 melakukan audiensi dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Rabu, untuk mendapatkan dukungan terkait pelaksanaan FSA.
"Pertemuan ini bertujuan untuk membahas dukungan konkret Pemerintah Provinsi NTB terhadap pelaksanaan FSA 2025 serta memastikan koordinasi lintas sektor berjalan optimal, seiring dengan telah resminya event ini masuk dalam Kalender Event Provinsi NTB Tahun 2025," kata Jamal Ikraman, tokoh muda yang juga mewakili Ikatan Keluarga Wera Nusantara (IKRA) sekaligus sebagai Ketua Tim Pengarah FSA 2025, kepada ANTARA, Kamis.
Ia menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Gubernur NTB secara langsung menyatakan komitmen penuh untuk mendukung penyelenggaraan FSA.
"Tidak hanya melalui jalur birokrasi dan anggaran, Gubernur juga menyatakan kesiapannya mempromosikan festival ini ke jejaring internasional yang dimilikinya, guna menarik minat wisatawan mancanegara," paparnya.
Menurut Jamal Ikraman, FSA 2025 tidak hanya sekadar ajang budaya, tetapi memiliki dampak luas yang strategis.
"Festival Sangiang Api 2025 diharapkan membawa dampak langsung bagi masyarakat Wera sebagai tuan rumah, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun budaya," paparnya.
"Kegiatan ini membuka peluang usaha bagi pelaku UMKM lokal, pengrajin, pelaku seni, hingga pelaku pariwisata, pengelola homestay, dan jasa transportasi," sambungnya.
Baca juga: Bupati Bima : Festival Sangiang Api ajang promosi wisata bahari dan budaya
Lebih lanjut ia menuturkan, keterlibatan aktif masyarakat Wera dalam festival ini juga menjadi sarana pelestarian nilai-nilai budaya dan tradisi lokal yang selama ini menjadi identitas kuat komunitas pesisir di wilayah tersebut.
"Hal ini sejalan dengan tujuan utama dari Festival Sangiang Api yang ingin mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor industri kreatif, perdagangan, dan jasa yang lebih massif," bebernya.
Dari sisi pariwisata, kami ingin mengangkat dan memperkenalkan potensi wisata Sangiang ke tingkat nasional bahkan internasional. Lebih dari itu, kegiatan ini juga sejalan dengan Program Pembangunan Destinasi Super Prioritas (PDSP), di mana wilayah kami berperan sebagai daerah penyangga,” ungkap Jamal.
Ia juga menambahkan, bahwa harapan besar dari seluruh rangkaian kegiatan ini, yang telah sukses diselenggarakan sebanyak empat kali sebelumnya, dan kembali digelar tahun ini, adalah agar Festival Sangiang Api dapat masuk dalam Kalender Event Nasional (KEN) Tahun 2026.
Baca juga: Festival Sangiang Api 2025 ajang promosi wisata 'terpanas' di Bima
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata di bawah kendali Lalu Ahmad Nur Aulia mengatakan, akan memastikan dan mendampingi seluruh proses penguatan festival ini, mulai dari teknis pelaksanaan hingga promosi lintas platform.
"Sinergi ini diharapkan dapat membawa Festival Sangiang Api menjadi salah satu ikon budaya dan pariwisata unggulan di Indonesia Timur," terangnya.
Menurutnya, secara lebih luas, Kabupaten Bima dan Provinsi NTB akan mendapat manfaat promosi destinasi yang berkelanjutan.
"FSA 2025 menjadi momen penting untuk menunjukkan kesiapan daerah dalam menyelenggarakan event berskala nasional dan internasional, sekaligus memperkuat posisi NTB sebagai wilayah yang kaya akan potensi wisata berbasis budaya dan alam," tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan arus kunjungan wisatawan yang meningkat, diharapkan akan tercipta efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Semangat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan, FSA 2025 diharapkan menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan budaya lokal yang berdampak nyata bagi kemajuan daerah. Semoga langkah besar ini menjadi pijakan untuk membawa Bima dan NTB semakin dikenal dunia," pungkasnya.