Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan uji coba program lingkungan nol stunting melalui program peningkatan kesadaran masyarakat terhadap sanitasi kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Jumat, mengatakan, untuk tahap awal program lingkungan nol stunting diuji coba di Lingkungan Lendang Lekong, Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya.
"Di lingkungan itu, saat ini terdapat 11 kasus stunting yang akan fokus kami tangani sampai nol kasus stunting," katanya.
Baca juga: Angka stunting di Mataram turun jadi 6,7 persen
Ia mengatakan, Lingkungan Lendang Lekong dipilih menjadi lokasi uji coba nol kasus stunting, karena pertimbangan kondisi lingkungan bagus, saluran lancar, bahkan sungai bersih dari sampah.
Selain itu, pola hidup masyarakat di lingkungan yang menjadi sala satu lingkungan paling timur di wilayah Kota Mataram sudah bagus, serta aktif bergerak bersama termasuk para kader.
"Jika program uji coba itu bisa berjalan lancar sesuai target, maka program serupa juga akan di terapkan di lingkungan-lingkungan lainnya," katanya.
Upaya itu juga sebagai langkah untuk percepatan capaian target penurunan stunting sebesar 5 persen pada akhir tahun 2025.
Baca juga: Pemkot Mataram meminta PKK bantu menekan angka stunting
Sementara berdasarkan data Mei 2025, katanya, kasus stunting di Kota Mataram mengalami penurunan dari 7,6 persen atau 1.900 balita, menjadi 6,7 persen atau sekitar 1.600 balita stunting.
"Semoga melalui upaya uji coba nol stunting lingkungan target tersebut bisa tercapai," katanya.
Selain itu, salah satu langkah baru yang dilaksanakan Dinkes untuk penanganan stunting adalah dengan pemberian suplemen tambahan untuk mempercepat lagi tumbuh kembang anak.
Pemberian suplemen tersebut salah satu solusi untuk anak-anak stunting yang orang tuanya mengaku kesulitan memberikan anak mereka makan.
Baca juga: Baznas berikan bantuan asupan gizi balita stunting di Mataram
Di samping itu, upaya-upaya pencegahan dari hulu bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), PKK, Dharma Wanita, serta organisasi perempuan lainnya, terus dilakukan guna mencegah ada kasus baru.
"Upaya pencegahan dari hulu dilakukan dengan edukasi kesehatan remaja dan penanganan ibu hamil, serta intervensi gizi dan pemantauan tumbuh kembang anak," katanya.
Baca juga: Mataram targetkan kasus stunting 5 persen tahun 2025
Baca juga: PKK Mataram prioritas turunkan angka stunting di 2024
Baca juga: Dinkes Mataram segera rilis data akhir kasus stunting 2024
Baca juga: Dinkes Mataram pertahankan data riil kasus stunting sebanyak 7,9 persen