Mataram (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengapresiasi realisasi pendapatan dan belanja daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat per Juni 2025 sebesar 46,26 persen tertinggi kedua secara nasional.
Hal ini disampaikan Mendagri Tito Karnavian dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang di Jakarta dan diterima melalui keterangan tertulis di Mataram, Selasa.
Mendagri Tito Karnavian secara khusus menyampaikan apresiasi tinggi kepada Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal atas keberhasilan Provinsi NTB menduduki peringkat kedua nasional dalam realisasi pendapatan dan belanja daerah per Juni 2025.
Capaian ini menempatkan NTB berada di posisi kedua nasional di atas Provinsi Jawa Barat di tempat ketiga dengan realisasi 44, 72 persen. Sedangkan, posisi pertama ditempati Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan realisasi 57,43 persen.
Baca juga: Mendagri Tito puji kombinasi kepemimpinan Gubernur dan Wagub NTB
Mendagri pun menyoroti kemampuan Gubernur Lalu Muhamad Iqbal dalam mengorkestrasi jajaran dinasnya untuk bekerja secara efektif, sehingga mampu mencapai realisasi anggaran yang sangat baik.
"Prestasi ini menunjukkan komitmen dan efektivitas Pemprov NTB dalam mengelola keuangan daerah secara transparan dan akuntabel, demi mendukung pembangunan serta kesejahteraan masyarakat NTB," katanya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB, Yusrin Hadi menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Mendagri Tito Karnavian dan jajaran yang telah memberikan apresiasi atas kinerja pendapatan dan keuangan daerah Provinsi NTB.
"Tentu capaian ini adalah kerja bersama semua perangkat daerah dan pihak terkait lainnya dalam merealisasi pendapatan dan belanja daerah," ujarnya melalui pesan WhatsApp di Mataram, Selasa.
Baca juga: Mendagri siap bantu NTB agar diberi relaksasi ekspor konsentrat
Ia mengatakan semakin cepat terealisasi berarti program-program pemerintah ke masyarakat akan cepat tersalurkan pula dan ini akan berimbas ke peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan karena paham investasi pemerintah di NTB ini masih dominan.
"Apresiasi ini memberi semangat bagi semua kami jajaran Pemprov untuk memaksimalkan kerja-kerja pembangunan yang telah direncanakan pada bulan-bulan ke depan hingga tuntas akhir tahun anggaran. Yang terpenting pula realisasi pendapatan dan belanja harus tetap diimbangi dengan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan yang makin meningkat kualitasnya," kata Yusron Hadi.
Baca juga: Mendagri usul tambah pajak retribusi untuk dongkrak laju ekonomi di NTB
Sebelumnya Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal meminta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) mempercepat serapan anggaran belanja daerah dalam upaya mendukung program-program pembangunan yang telah direncanakan dalam APBD 2025.
"Saya sudah minta OPD untuk segera merealisasikan anggaran yang sudah masuk dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA)," ujar Miq Iqbal sapaan karib Gubernur NTB.
Penekanan ini disampaikan Gubernur Iqbal untuk menggenjot serapan anggaran belanja di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
"Kalau di realisasi nasional kita termasuk tinggi di bandingkan daerah lain dan pemerintah pusat memahami kondisi kita," katanya.
Baca juga: Mendagri izinkan pemda kembali gelar rapat di hotel dan restoran
Baca juga: Begini penjelasan Gubernur Iqbal ke Mendagri soal ekonomi NTB minus