Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Surrey University Inggris dalam upaya penguatan penelitian bidang pariwisata. Hal tersebut ditujukan untuk mengembangkan pariwisata Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, produktif, dan memberikan dampak terhadap kebangkitan ekonomi maupun pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya menjalin kerja sama dengan para pemangku kepentingan terkemuka di pasar utama. Surrey University selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan yang memiliki bidang ajar dan riset bidang pariwisata terbaik di Inggris,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat menjadi pembicara dalam forum Kuliah Eksklusif di Surrey University Inggris lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Sandiaga berpidato dengan mengusung tema "Tourism in Indonesia, How to Excel in the time of Crisis" yang digelar bertepatan dengan partisipasi aktif Indonesia pada World Travel Market 2022 di Excel Center yang dihadiri lebih dari 180 negara.
Kerja sama ini meliputi program lokakarya penelitian serta konferensi penelitian bersama, program benchmarking pengembangan dan daya saing pariwisata Indonesia secara nasional dan global, serta program pertukaran aktif dan kunjungan singkat.
Sandiaga mengharapkan kolaborasi ini menghasilkan kajian-kajian strategis yang dapat dijadikan rekomendasi mengenai safety awareness yang perlahan tercipta dalam pola pikir pelaku usaha pariwisata di Indonesia.
Kesadaran atas keamanan juga ditujukan untuk wisatawan dalam menyikapi setiap krisis di destinasi pariwisata guna menerapkan protokol kesehatan yang disiplin, sehingga dapat menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Nantinya, kerja sama ini akan menghadirkan pelatihan-pelatihan untuk personil Kemenparekraf dan sarjana dari Universitas Surrey yang diharapkan dapat membangun kapasitas pemimpin di sektor publik parekraf.
Kolaborasi turut menghadirkan pelatihan antara lain untuk profesional bidang pariwisata, perhotelan, dan event. Lalu, kerja sama pengembangan perguruan tinggi di bidang pariwisata, perhotelan, dan event management.
"Kemenparekraf mengoperasikan enam politeknik pariwisata vokasi guna menghasilkan dan mengembangkan tenaga pariwisata yang kompeten, sehingga pada akhirnya juga bercita-cita menghasilkan wirausahawan pariwisata yang akan menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif," ucap Sandiaga.
Baca juga: Sandiaga targetkan Labuan Bajo siap beroperasi 2024
Baca juga: Menparekraf evaluasi EO imbas insiden Itaewon
Surrey University tertarik bekerja sama dengan Kemenparekraf karena Indonesia saat ini dikenal sebagai tujuan wisata internasional yang sedang berkembang juga aktif memperkuat penggunaan teknologi digital untuk mempermudah perjalanan dan transaksi bagi wisatawan.
Perusahaan pariwisata yang sebagian besar bergerak di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) akan diuntungkan dengan semakin terakselerasinya usaha sektor pariwisata ke digitalisasi.
“Kegiatan ini guna menanamkan jejaring dalam rangka mengembalikan kepercayaan wisatawan asing untuk berwisata ke Indonesia untuk pemulihan ekonomi nasional. Kami percaya bahwa kita harus terus memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat secara komprehensif, sehingga kita harus mengubah kebangkitan kita yang berupa kurva K (keadaan di mana yang kuat akan semakin kuat dan yang lemah akan semakin lemah) menjadi Kurva V (agar lebih kuat, adil, dan seimbang),” kata Menparekraf.