Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nusa Tenggara Barat menyatakan musim hujan akhir 2022 saat ini semakin merata dan peningkatan curah hujan banyak dirasakan di berbagai wilayah baik di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa.
"Kondisi ini sudah berlangsung dari bulan Oktober kemarin," kata Forecaster and Observer Iklim BMKG NTB, Afriyas Ulfah dikutip dari keterangan resminya di Praya, Jumat.
Ia mengatakan, melihat kilas balik curah hujan dan berbagai kejadian mengejutkan di bulan Oktober 2022, karena Oktober merupakan salah satu bulan terbasah di 2022 hingga saat ini dan juga menjadi bulan Oktober terbasah sepanjang satu dekade terakhir.
"Kondisi curah hujan bulan Oktober 2022 yang sepertinya naik cukup signifikan dibandingkan kondisi normal," katanya.
Melihat data-data kejadian curah hujan lebih dari 50 mm/hari atau dapat dikatakan curah hujan lebat hingga ekstrem berdasarkan sampel 60 pos hujan yang lolos Quality Control kelengkapan dan series data yang tersedianya selama satu dekade terakhir yaitu 2013 - 2022 di seluruh NTB.
"Jumlah kejadian curah hujan lebat hingga ekstrem mencapai 70 kejadian," katanya.
Ia mengatakan, nilai tersebut merupakan frekuensi kejadian curah hujan lebat hingga ekstrem terbanyak sepanjang satu dekade terakhir, padahal, umumnya frekuensi kejadiannya hanya di bawah 20 kali dalam satu bulan, hal ini menunjukkan bahwa intensitas curah hujan juga mengalami peningkatan.
Menelisik data yang lebih banyak dengan penambahan jumlah pos hujan menjadi 127 pos di 2022, tercatat kejadian curah hujan lebat hingga curah hujan ekstrem juga cukup banyak khususnya pada dasarian I Oktober dengan 55 kejadian dan pada dasarian II dengan 50 kejadian, sedangkan pada dasarian III jumlahnya kurang lebih sekitar 30 kejadian.
"Tahun ini merupakan rekor curah hujan maksimum terbaru dengan pengukuran curah hujan mencapai 713 mm/bulan yang terpantau di pos hujan Batukliang," katanya.
Adapun curah hujan maksimum yang pernah tercatat di bulan Oktober sebelumnya yaitu 532 mm/bulan tercatat di pos hujan Lenek Duren Kabupaten Lombok Timur pada 2017. Selanjutnya yaitu 415 mm/bulan tercatat di pos hujan Sigerongan Kabupaten Lombok Barat pada 2020.
Kemudian, pada 2016 tercatat curah hujan tertinggi di pos hujan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 369 mm/bulan, dan peringkat 5 curah hujan maksimum di bulan Oktober sebesar 307 mm/bulan yang terjadi di pos hujan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat pada 2021.
"Bulan Oktober 2022 juga disebut juga bulan terbasah sepanjang 2022 sampai sekarang," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Hujan di NTB semakin merata
"Kondisi ini sudah berlangsung dari bulan Oktober kemarin," kata Forecaster and Observer Iklim BMKG NTB, Afriyas Ulfah dikutip dari keterangan resminya di Praya, Jumat.
Ia mengatakan, melihat kilas balik curah hujan dan berbagai kejadian mengejutkan di bulan Oktober 2022, karena Oktober merupakan salah satu bulan terbasah di 2022 hingga saat ini dan juga menjadi bulan Oktober terbasah sepanjang satu dekade terakhir.
"Kondisi curah hujan bulan Oktober 2022 yang sepertinya naik cukup signifikan dibandingkan kondisi normal," katanya.
Melihat data-data kejadian curah hujan lebih dari 50 mm/hari atau dapat dikatakan curah hujan lebat hingga ekstrem berdasarkan sampel 60 pos hujan yang lolos Quality Control kelengkapan dan series data yang tersedianya selama satu dekade terakhir yaitu 2013 - 2022 di seluruh NTB.
"Jumlah kejadian curah hujan lebat hingga ekstrem mencapai 70 kejadian," katanya.
Ia mengatakan, nilai tersebut merupakan frekuensi kejadian curah hujan lebat hingga ekstrem terbanyak sepanjang satu dekade terakhir, padahal, umumnya frekuensi kejadiannya hanya di bawah 20 kali dalam satu bulan, hal ini menunjukkan bahwa intensitas curah hujan juga mengalami peningkatan.
Menelisik data yang lebih banyak dengan penambahan jumlah pos hujan menjadi 127 pos di 2022, tercatat kejadian curah hujan lebat hingga curah hujan ekstrem juga cukup banyak khususnya pada dasarian I Oktober dengan 55 kejadian dan pada dasarian II dengan 50 kejadian, sedangkan pada dasarian III jumlahnya kurang lebih sekitar 30 kejadian.
"Tahun ini merupakan rekor curah hujan maksimum terbaru dengan pengukuran curah hujan mencapai 713 mm/bulan yang terpantau di pos hujan Batukliang," katanya.
Adapun curah hujan maksimum yang pernah tercatat di bulan Oktober sebelumnya yaitu 532 mm/bulan tercatat di pos hujan Lenek Duren Kabupaten Lombok Timur pada 2017. Selanjutnya yaitu 415 mm/bulan tercatat di pos hujan Sigerongan Kabupaten Lombok Barat pada 2020.
Kemudian, pada 2016 tercatat curah hujan tertinggi di pos hujan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 369 mm/bulan, dan peringkat 5 curah hujan maksimum di bulan Oktober sebesar 307 mm/bulan yang terjadi di pos hujan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat pada 2021.
"Bulan Oktober 2022 juga disebut juga bulan terbasah sepanjang 2022 sampai sekarang," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Hujan di NTB semakin merata